Korban Banjir Samarinda
BREAKING NEWS Banjir Samarinda Makan Korban, Murid Kelas 2 SD Tewas Terseret Arus
BREAKING NEWS - Banjir Samarinda Makan Korban, Murid Kelas 2 SD Tewas Terseret Arus
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Musibah banjir di Samarinda, Kalimantan Timur memakan korban. Murid kelas 2 SD tewas terseret arus.
Hujan deras yang mengakibatkan banjir di sejumlah ruas jalan Kota Samarinda memakan korban jiwa.
Seorang murid kelas 2 Sekolah Dasar (SD) tewas terseret banjir yang terjadi di Jalan KS Tubun, RT 15, Samarinda Ulu, Kamis (21/11/2019) siang tadi sekitar pukul 13.30 Wita.
Sebelum ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri, korban diketahui sedang berada di pinggir jalan depan sekolah menunggu jemputan.
Kondisi jalanan yang tertutup genangan banjir, membuat korban tidak melihat adanya lubang di atas parit yang tertutupi pelindung kayu.
Baca Juga Polres Balikpapan Gencarkan Patroli, Kini Ketambahan Peralatan Ini, Mampu Masuk Gang Gelap Sempit
Baca Juga • Euforia Asian School Football Championship Tim Korea Selatan Bikin Remaja Putri Histeris di Lapangan
Baca Juga • Kesaksian Tetangga, Si Terduga Teroris di Samarinda Kadang Bakar Ikan, Orangnya Terbuka Suka Ngobrol
Baca Juga • Penangkapan Terduga Teroris di Samarinda, Polda Kaltim Minta Masyarakat Jangan Terlalu Khawatir
Korban terperosok masuk ke parit selebar sekitar 1 meter dengan kedalaman hanya sekitar selutut orang dewasa.
Korban terseret derasnya arus banjir, kurang lebih 15 menit terbawa arus di parit dan ditemukan sekitar 800 meter dari titik korban terperosok.
"Awalnya saya kira hanya tas atau sepatu yang masuk parit, karena biasanya yang sering masuk ke parit pas banjir sepatu dan tas," ucap Sugiarno (64), warga sekitar, Kamis (21/11/2019).
"Saat kejadian, memang banyak orang di depan sekolah, banyak yang nunggu anaknya. Dia (korban) ini sepertinya nunggu jemputan," sambungnya.
Setelah berhasil ditemukan, korban langsung dibawa ke RS Dirgahayu untuk mendapatkan pertolongan.
Namun, korban atas nama M Fahmi Ridho, murid SD Negeri 009, tidak terselamatkan nyawanya.