Presiden Joko Widodo Akui Pertumbuhan Ekonomi 2020 Bakal Tak Capai Target, Ini Sederet Penyebabnya

Presiden Joko Widodo akui pertumbuhan ekonomi 2020 bakal tak capai target, ini sederet penyebabnya

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
Presiden Jokowi melepas Kontingen Indonesia yang akan mengikuti SEA Games ke-30 Filipina Tahun 2019, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11/2019) sore. 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joko Widodo akui pertumbuhan ekonomi 2020 bakal tak capai target, ini sederet penyebabnya

Presiden Joko Widodo memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 berkisar pada 5,04-5,05 persen.

Angka tersebut lebih rendah dari target yang dicanangkan Jokowi sebesar 5,3 persen dalam pidato nota keuangannya di Sidang Istimewa MPR, Agustus.

"Tantangan kita ada di mana?

Saya kira pertumbuhan ekonomi kita tahun ini mungkin 5,04 atau 5,05.

Kira-kira begitu," kata Jokowi saat membuka Kompas 100 CEO Forum di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Kamis (28/11/2019).

 Soal Presiden Dipilih MPR, Mardani Ali Sera PKS Beda dengan PBNU, Oligarki, Tak Ada Jokowi dan SBY

 Maju Pilkada Rekan William Aditya PSI Tiru Strategi Sandiaga Uno di Pilgub Jakarta Kalahkan Ahok BTP

 Bandingkan Gaji yang Diberikan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan untuk PNS, Bagaikan Bumi dan Langit

 Selangkah Lagi, Putra Sukmawati dan Jokowi Bergandengan di Pilkada Solo, Kunci di Prabowo Subianto

Jokowi menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga bergantung pada kondisi perekonomian global yang juga diprediksi menurun.

Beberapa hal yang memengaruhi kondisi ekonomi global di antaranya ialah krisis politik di Amerika Latin serta Hong Kong.

Ada pula persoalan Brexit yang tak kunjung usai.

Di sisi lain, perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.

Meski demikian, Jokowi menilai capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia patut disyukuri.

Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di urutan ketiga di antata negara-negara anggota G-20.

Indonesia berada di urutan ketiga setelah India di peringkat pertama dan Cina di posisi kedua.

"Saya ingin menunjukkan Indonesia dibanding negara-negara lain jauh lebih baik terutama dengan pertumbuhan ekonomi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved