Delapan Ibu Hamil Positif HIV, Tersebar di 21 Puskesmas dan 6 Rumah Sakit di Kutim Kalimantan Timur
Angka temuan kasus penderita HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Kutai Timur ( Kutim ) Provinsi Kalimantan Timur terus meningkat empat tahun terakhir.
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Angka temuan kasus penderita HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Kutai Timur ( Kutim ) Provinsi Kalimantan Timur terus meningkat empat tahun terakhir.
Yakni 2015 hingga 2019 lalu.
Data hasil Voluntary Counseling Test (VCT) baik sukarela maupun inisiatif petugas kesehatan pada 29.831 orang.
Ditemukan 393 orang yang memiliki hasil positif HIV.
Khusus 2019 saja, VCT dilakukan pada 12.254 orang di Kutim.
Terdeteksi 118 orang dengan HIV positif.
Baca Juga:
• 121 Anak di Bawah Umur Idap HIV & AIDS di Samarinda, Hingga 2019, ODHA Tembus 2 Ribu Orang
• Sekretaris KPA Kaltara: Hilangkan Stigma HIV-AIDS dengan Sosialisasi dan Advokasi
• Sudah 7.826 Orang di Kaltim Terinfeksi HIV, Gubernur: Ajak Masyarakat Lawan Penyebaran HIV/AIDS
• Hari AIDS Sedunia, Mahasiswa di Samarinda Kalimantan Timur Gelar Edukasi di Jalanan
Dari jumlah tersebut diketahui ada delapan orang.
Semua ini merupakan ibu hamil dan satu bayi yang lahir dengan HIV +.
Sisanya, dari kalangan penyuka sesama jenis, pasien TBC.
Wanita Pekerja Seks (WPS) serta pelanggan WPS itu sendiri.
Mereka tersebar di 21 layanan Puskesmas dan enam rumah sakit di Sangatta, Kutim.
Melihat angka penderita yang terus meningkat, Dinas Kesehatan Kutim menggandeng Komisi Penanggulangan Aids Indonesia (KPAI) Kutai Timur
Dan stakeholder menggelar seminar kesehatan bertajuk, bersama masyarakat meraih sukses akhiri epidemic HIV/Aids, Rabu (8/1/2020).
Baca Juga:
• 78 Orang Teridentifikasi HIV/AIDS, 215 Kena Penyakit Kelamin, Dinkes Berau Beber Ada Homo Seksual
• 1 Desember Peringati Hari AIDS Sedunia, Kenali lebih Dekat Fakta dan Mitos tentang Penyakit HIV/AIDS
• Hari AIDS, Dinas Sosial Kalimantan Timur Gelar Rakor dan Sosialisasi Pencegahan Penyebaran HIV AIDS
• Peringati Hari Aids, Gabungan Organisasi Gelar Acara & Minta Masyarakat Tak Diskriminatif pada ODHA