Jangan Langsung Dibuang Bisa Mengurangi Risiko Diabetes Simak 4 Manfaat Biji Alpukat untuk Kesehatan
Jangan Langsung Dibuang, Bisa Mengurangi Risiko Diabetes Simak 4 Manfaat Biji Alpukad untuk Kesehatan
TRIBUNKALTIM.CO - Jangan langsung dibuang, Bisa mengurangi risiko diabetes simak 4 manfaat biji alpukat untuk kesehatan
Tentu kita sudah tak asing dengan buah yang satu ini, alpukat merupakan salah satu jenis buah-buahan yang memiliki banyak kandungan baik dan nutrisi penting bagi tubuh.
Buah ini kaya akan serat, magnesium, kalium, zat besi, juga vitamin A, B, C, E, dan K.
Namun tahukah kita bahwa selain daging buahnya yang memiliki banyak manfaat, ternyata biji alpukat juga memiliki segudang manfaat bagi tubuh.
Apa saja ya? Berikut ulasannya!
• Mencegah Batu Ginjal hingga Membantu Berhenti Merokok, Inilah 5 Manfaat Pisang Merah Bagi Kesehatan
• Memperbaiki Pencernaan hingga Anti Kanker, Manfaat Rutin Minum Air Kunyit Setiap Pagi Bagi Kesehatan
• Meningkatkan Imunitas hingga Mencegah Kanker, Berikut 7 Manfaat Buah Markisa bagi Kesehatan Tubuh
• Kembali Hadir Promo Superindo Periode 27-30 Januari 2020 Diskon hingga 45% Minyak Goreng Super Murah
1. Menurunkan Kolesterol
Biji alpukat kaya akan serat yang dapat membantu meningkatkan kolestreol baik dan menurunkan kolesterol jahat pada tubuh kita.
Kadar kolesterol jahat pada tubuh akan mengakibatkan berbagai penyakit seperti, jantung koroner, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan stroke.
Bubuk biji alpukat mengandung antioksidan dan senyawa fenolik memiliki efek hipolipidemik.
Dengan mengonsumsi bubuk alpukat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmu Kedokteran Malaysia, biji alpukat mengandung phytochemical bioaktif yang memiliki kemampuan untuk menurunkan risiko diabetes.
3. Menurunkan tekanan darah
Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji alpukat dapat membantu mengendurkan pembuluh darah.
Selain itu, ekstrak biji alpukat juga mampu membantu menurunkan tekanan darah tinggi yang mana merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
