Tak Ada Vaksin Untuk Atasi Wabah Virus Corona, China Sedang Lakukan Uji Obat HIV
Tak Ada Vaksin Untuk Atasi Wabah Virus Corona, China Sedang Lakukan Uji Obat HIV
Tak Ada Vaksin Untuk Atasi Wabah Virus Corona, China Sedang Lakukan Uji Obat HIV
TRIBUNKALTIM.CO - Penyebaran virus Corono begitu dahsyat hingga meluas ke sejumlah negara, tak hanya di China sebagai sumber awal penyebaran virus mematikan tersebut.
Sebanyak 20 negara di dunia mengonfirmasi telah terinfeksi virus Corona.
Bahkan Virus Corona menjadi ancaman serius karena telah merenggut nyawa 213 orang di China.
• Sebar Hoax Virus Corona Lewat Facebook di Balikpapan Berawal dari Becanda, Begini Kronologinya
• NEWS VIDEO Lisa BLACKPINK Batal Syuting di China Gara-gara Virus Corona
• Sampai Sekarang Belum Ada Obat Untuk Virus Corona Tapi 187 Pasien Telah Sembuh, Bagaimana Bisa?
• 19 Maskapai Termasuk Lion Air Stop Penerbangan dari dan ke China Gegara Virus Corona, Ini Daftarnya
Virus baru jenis Novel Corona atau 2019-nCoV merebak pertama kali di Wuhan, Provinsi Hubei, China, sejak awal tahun ini.
Hampir 3 minggu kasus infeksi merebak, hingga saat ini sudah lebih dari 200 orang dinyatakan meninggal akibat virus yang menyebabkan masalah pernafasan, batuk, dan demam ini.
Ribuan orang yang telah terinfeksi, baik di China maupun di 20 negara lainnya yang telah terkonfirmasi, menjalani perawatan khusus di rumah sakit di bawah pengawasan ketat.
Dikutip dari gisanddata, sebanyak 187 pasien dikabarkan telah sembuh dari virus dan kembali sehat seperti sedia kala.
Namun sebagian besar lainnya masih mendapatkan penanganan intensif di bawah dokter dan ahli medis.
Penderita virus ini bisa jadi hanya mengalami gejala ringan dan diharapkan dapat beristirahat dengan cukup.
Sebagaimana SARS dan influenza, virus corona memiliki risiko tertentu bagi mereka yang masih berusia lanjut dan memiliki sakit bawaan sebelumnya.
Namun, hingga saat ini belum ditemukan obat yang pasti untuk menyembuhkan virus corona ini.
Sebenarnya penanganan seperti apa yang pasien-pasien infeksi virus corona dapatkan selama dirawat di rumah sakit?
Lalu apakah penanganan tersebut memang benar efektif untuk menyembuhkannya?