Anak Buah Megawati Bongkar Kejanggalan Formula E, Juga Rp 1,16 T yang Dialokasikan Anies Baswedan

Anggota DPRD DKI Jakarta, anak buah Megawati bongkar kejanggalan Formula E, juga Rp 1,16 triliun yang dialokasikan Anies Baswedan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
autosport
Klasemen Sementara F1 2018 Setelah GP Belgia, Sebastian Vettel Dekati Poin Lewis Hamilton 

TRIBUNKALTIM.CO - Anggota DPRD DKI Jakarta, anak buah Megawati bongkar kejanggalan Formula E, juga Rp 1,16 triliun yang dialokasikan Anies Baswedan.

Pemprov DKI Jakarta terus mematangkan persiapan balapan mobil listrik atau yang dikenal dengan ajang Formula E.

Diketahui, DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan ditunjuk jadi tuan rumah penyelenggaraan Formula E selama 5 tahun.

Anies Baswedan pun mengalokasikan APBD DKI Jakarta sekitar Rp 1,16 triliun untuk penyelenggaraan Formula E.

Anggaran penyelenggaraan ajang balap Formula E di Jakarta menjadi sorotan anggota dewan, terutama dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI

Anggaran Rp 1,16 triliun yang dikeluarkan Pemprov DKI untuk menggelar hajatan bertaraf internasional itu pun dianggap terlalu besar.

Ada Mahfud MD, Menteri Agama Fachrul Razi Tak Lagi Komentar Soal WNI eks ISIS, Diperingati Jokowi?

 Ini Kriteria WNI eks ISIS yang Bisa Kembali ke Tanah Air, yang Masih Memungkinan Direhabilitasi

 WNI eks ISIS Ini Berhasil ke Indonesia, Bongkar Soal Khilafah, Penggal Kepala, Janji Bawa Anak Istri

 Kebijakan Menag Fachrul Razi Dikritik, Tunjuk Pejabat Beragama Islam Jadi Plt Dirjen Bimas Katolik

"Besaran anggaran pelaksanaan racing ini di Hong Kong adalah HKD 250-300 juta atau setara dengan Rp 540 miliar dengan kurs saat ini.

Sementara anggaran yang dialokasikan DKI untuk racing ini Rp 1,16 triliun," ucapnya, Selasa (11/2/2020).

Ia pun mempertanyakan besaran anggaran yang membengkak dua kali lipat dibandingkan Hong Kong itu.

Sebab, seluruh bahan baku berkualitas untuk membuat infrastruktur lintasan balap, seperti semen dan batu dapat dengan mudah ditemui di Indonesia.

"Hal yang menjadi pertanyaan besar adalah apa yang membedakan biaya penyelenggaraan di Jakarta menjadi dua kali lipat biaya di Hong Kong?" ujarnya penuh tanya.

Terlebih, beberapa kota yang sempat menggelar Formula E ternyata merugik dan memutuskan untuk tak lagi menggelar balap mobil tanpa emisi itu.

"Formula E Holding seharusnya memberi konstribusi kepada kegiatan ini, sementara sejak berdiri tahun 2014 lalu, mereka masih merugi," kata dia.

"Kejadian Formula E di Montreal, Kanada 2016-2017 adalah merugi," tambahnya menjelaskan.

Tak hanya di Montreal, kota Moskow, Rusia juga membatalkan gelaran Formula E di wilayahnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved