BREAKING NEWS Sungai Mahakam Meluap, Banjir Genangi Kampung Tering Seberang di Kubar

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Hingga Jumat (21/2/2020) sore, Kampung Tering Seberang, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat ( Kubar ), Provinsi Kalimantan Timur ( Kaltim ), masih terendam banjir setinggi 50 cm. 

Banjir di Kecamatan Tering, Kubar akibat meluapnya air Sungai Mahakam karena musim hujan yang terjadi sepekan ini.

Pantauan TribunKaltim.co hingga Jumat (21/2/2020) pukul 17.00 Wita, sejumlah kawasan di Kampung Tering Seberang, khususnya di bantaran Sungai Mahakam diterjang banjir dengan ketinggian berkisar 30 hingga 50 cm.

Kondisi ini menghambat aktivitas masyarakat karena akses transportasi jalan di wilayah ini sudah digenangi air luapan Sungai Mahakam.

Juan (37), salah seorang warga Kampung Tering mengatakan, banjir sudah terjadi sejak Rabu malam hingga Kamis sore.

Menurutnya banjir musiman ini membuat warga kesulitan mendapatkan bahan-bahan pokok.

Baca juga: Kegiatan Pramuka Susur Sungai, Ratusan Siswa SMPN di Sleman Terseret Arus Banjir, Ini Kejadiannya

Baca juga: Bupati Penajam Kunjungi Desa Bukit Subur dan Riko, AGM: Ini Genangan Air, Belum Bisa Dibilang Banjir

Baca juga: Banjir Meluap di Desa Bukit Subur Penajam Paser Utara, Sampah dari Limbah Kayu Menumpuk di Jembatan

Baca juga: Warga Kampung Rambayan Keluhkan Jalan hingga Listrik, Wabup Kubar Janji Akan Segera Atasi

"Mau turun kerja itu agak susah. Termasuk warga yang tinggal di daerah dalam pasar, susah mau keluar beli sembako," ungkapnya.

Demikian juga dikatakan  Merry, ibu rumah tangga yang kegiatan sehari-harinya berjualan sayur di area terminal Pelabuhan Tering.

Ia mengaku tidak bisa bepergian ke mana-mana, bahkan berjualan sayur pun dihentikan lantaran banjir menggenangi area sekitar rumahnya.

"Di rumah aja sambil jaga-jaga. Karena saya di sini jualan sayur, kalau sudah banjir gini ya tidak jualan, gak ada juga yang datang beli," ungka Merry.

Sementara Imran, warga Tering Lama yang sedang berbelanja ke Tering Seberang menerangkan, seperti apa pun kondisi air termasuk dalam kondisi banjir seperti ini, tetap harus menyeberangi Sungai Mahakam menggunakan perahu ketinting untuk berbelanja kebutuhan hari hari.