Warga Binaan Gantung Diri
Gantung Diri di Rutan Klas II A Samarinda, FA Bolak Balik Kamar, Kepolisian Mulai Penyidikan
Kepala Rutan Klas II A Samarinda, Kalimantan Timur Taufiq Hidayat menjelaskan, FA diketahui telah tergantung di kamarnya. FA memang sudah bolak balik
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kepala Rutan Klas II A Samarinda, Kalimantan Timur Taufiq Hidayat menjelaskan, FA diketahui telah tergantung di kamarnya setelah aktivitas olahraga pagi rutin rampung.
"Dari keterangan rekannya, FA memang sudah bolak balik kamar, tapi sehabis itu nggak keluar, ketika di cek di kamarnya, ternyata sudah gantung diri," ucapnya kepada Tribunkaltim.co pada Selasa (25/2/2020).
Disinggung asal tali yang digunakan, Taufiq belum mengetahui.
Dirinya menyerahkan Penyidikan sepenuhnya ke pihak Kepolisian.
"Kami serahkan ke kepolisian untuk melakukan Penyidikan. Bisa jadi tali itu dia dapatkan sewaktu dia bersih-bersih, kebetulan dia juga petugas kebersihan Rutan," beber Karutan yang baru menjabat sejak Januari lalu.
Taufiq menduga penyebab pemuda yang dikenal pendiam itu nekat gantung diri karena depresi.
"Diduga depresi," ungkapnya.
Mungkin ada permasalahan keluarga, kebetulan kedua orang tuanya juga ditahan di Rutan ini.

"Hal itu juga masih diselidiki," pungkasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kedua orang tua korban juga warga binaan di Rutan Klas II A Samarinda dengan kasus yang sama.
"Awalnya bapaknya masuk, setelah itu korban dan disusul oleh ibunya dengan kasus narkoba, namun bulan mei nanti bapaknya sudah usai masa tahanannya."
Korban diketahui sudah menjalani hukuman kurang lebih 2 tahun dan menyisakan 3 tahun kurungan.
Korban meninggal dunia gantung diri di kamarnya di blok A nomor 25, di kamar tersebut korban tinggal bersama bapaknya.
Rekan Korban Curiga
Rekan curiga korban tak ikut olahraga, saat dicek ternyata sudah gantung diri di Rutan Klas II A Samarinda, Kalimantan Timur.