IDI Minta 189 Dokter di Bontang Siapkan Diri Terjun Untuk Tangani Pasien Covid-19 Jika Dibutuhkan
IDI Minta 189 Dokter di Bontang Siapkan Diri Terjun Untuk Tangani Pasien Covid-19 Jika Dibutuhkan
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Dunia medis Tanah Air tengah berduka. Sebanyak 6 dokter yang bertugas menangani wabah covid-19 meninggal dunia.
Tren penyebaran wabah Virus Corona semakin meningkat di Indonesia setiap hari. Kota Bontang saat ini berstatus KLB, lantaran 2 pasien yang dirawat di RSUD Taman Husada dinyatakan positif covid-19.
Ketua IDI Bontang, dr Suhardi mengatakan, di tengah serangan wabah covid-19 para insan medis mulai dari perawat hingga dokter harus menyiapkan diri.
Apalagi mereka terjun langsung menangani pasien di Bontang.
"Iya begitu. Insha Allah semua sudah siap di berbagai lini. Mereka menyiapkan diri untuk wabah ini," ujarnya.
Sekadar diketahui, data yang diperoleh dari IDI Bontang sebanyak 189 dokter tersebar di Kota Bontang. Mereka tersebar di rumah sakit, puskesmas dan klinik pribadi.
• Saat 6 Dokter Meninggal Terpapar Virus Corona, Sambil Terisak Ali Ngabalin Ungkap Ekspresi Jokowi
• Wanita Hamil Rentan Virus Corona? Ini Analisis WHO Soal Penyakit Covid 19
Suhardi terus mengimbau agar seluruh insan medis agar melakukan proteksi ketat terhadap dirinya.
"Bagaimana juga kita menolong orang lain tapi sebelum itu tetap melakukan tindakan menjaga diri. Melalui grup whatsapp juga sudah saya sampaikan terkait itu," ujarnya.
Kemudian ia mengajak tetap senantiasa berdo'a dan ikhtiar, lantaran memastikan kesehatan masyarakat merupakan bagian dari pekerjaan insan medis di Bontang.
"Alhamdulillah sampai sekarang teman-teman (dokter) sudah mulai care (peduli). Mungkin dengan melihat berbagai berita yang ada di luar juga mereka semakin berhati-hati," tuturnya.
• Pernah Kontak Pasien Positif Corona, 2 Warga Tarakan Masuk ODP, Pihak Medis Belum Ambil Spesimen
• Jangan Terulang di Indonesia, Terkuak Kenapa Corona Begitu Mengerikan di Italia, Sehari 800 Kematian
Selain itu, ia mengingatkan para tim medis agar tetap berpegang pada SOP penanganan wabah covid-19, dimulai dari persiapan diri, bagaimana berinteraksi dengan pasien, termasuk menjaga kelengkapan APD.
"Ya, seperti itulah, mau bagaimana lagi? Tidak ada pilihan. Kalau kami mau memilih, ya, maunya di rumah. Tapi tidak mungkin," ucapnya. (*)