Virus Corona
Alasan Agar Presiden Jokowi Putuskan Lockdown, Tingkat Kematian Virus Corona Tinggi, Perlu Rp 4 T
Alasan agar Presiden Jokowi putuskan lockdown, tingkat Kematian Virus Corona tinggi, perlu Rp 4 triliun
TRIBUNKALTIM.CO - Alasan agar Presiden Jokowi putuskan lockdown, tingkat Kematian Virus Corona tinggi, perlu Rp 4 triliun.
Presiden Jokowi disarankan memertimbangkan opsi lockdown guna mencegah penyebaran wabah Virus Corona, atau covid-19.
Alasannya, kebijakan social distancing atau physical distancing yang diambil tak sepenuhnya efektif.
Pun demikian dengan persentase kematian akibat Virus Corona di Indonesia tergolong tinggi.
Akademisi dari Dewan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ( FKUI) meminta pemerintah Jokowi lebih tegas dalam mengambil keputusan di tengah situasi pandemi covid-19 ini.
Dewan Guru Besar FKUI menulis surat terbuka yang langsung ditujukan kepada Presiden Jokowi.
• Luhut Pandjaitan Beber Perusahaan China di Indonesia Sumbang 40 Ton Alat Medis Atasi Virus Corona
• Teriakan Lockdown Anak Buah Prabowo Subianto Dicueki Jokowi, Fadli Zon: Seperti Kehilangan Pemimpin
Dalam surat tertanggal 26 Maret 2020 itu, disampaikan sejumlah alasan, saran dan risiko jika pemerintah memberlakuan local lockdown.
Di awal surat dikemukan bagaimana situasi terkini Indonesia.
Indonesia berada pada ranking-5 kasus dengan case fatality rate (CFR) tertinggi ke-5 di dunia, dengan CFR 8-10 persen.
Berdasarkan proyeksi CFR dunia sebagai proyeksi CFR Indonesia, kemungkinan jumlah kasus covid-19 di Indonesia saat ini adalah 1.300 kasus.
Sehingga penerapan local lockdown atau menutup sebuah wilayah/provinsi yang sudah terjangkit infeksi covid-19, disarankan dilakukan minimal 14 hari.
"Diharapkan local lockdown dapat memutuskan rangkaian penularan infeksi baik di dalam maupun di luar wilayah.
Local lockdown pun akan memudahkan negara untuk menghitung kebutuhan sumber daya untuk penanganan di RS (SDM, APD, fasilitas RS),” tulis surat yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Guru Besar FKUI, Prof. DR. dr. Siti Setiati.
Lebih lanjut disampaikan, penerapan lockdown dan pembatasan pergerakan sosial yang ketat seperti yang dilakukan di provinsi Hubei China.
• Tak Perlu Takut Virus Corona, Obatnya Ditemukan, Bukan Avigan dan Klorokuin, Sudah Dibuktikan China
• Jumlah Orang Positif Virus Corona di Amerika Tertinggi di Dunia, Lampaui Italia, Trump Ragukan China
Memberikan dampak signifikan untuk menekan angka penyebaran hingga 37 persen bila dibanding kota lain yang tidak menerapkan lockdown local.
"Opsi lockdown local atau karantina wilayah secara selektif perlu dipertimbangkan oleh Pemerintah Indonesia.