Boleh atau Tidak Membayar Utang Puasa Ramadhan Tahun Lalu Setelah Nisfu Syaban? UAS Beri Penjelasan
Apakah sebenarnya boleh atau tidak membayar utang puasa Ramadhan tahun lalu setelah Nisfu Syaban? Ustaz Abdul Somad ( UAS ) beri penjelasannya.
TRIBUNKALTIM.CO - Bagaimana hukum membayar utang puasa Ramadhan tahun lalu setelah Nisfu Syaban?
Apakah sebenarnya boleh atau tidak membayar utang puasa Ramadhan tahun lalu setelah Nisfu Syaban? Ustaz Abdul Somad ( UAS ) beri penjelasannya.
Tak terasa umat muslim akan segera menyambut bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah.
Apakah ada di antara kalian yang belum tuntas membayar utang puasa Ramadhan tahun lalu?
Sebelum menyambut Puasa Ramadhan, maka terlebih dulu harus menyelesaikan utang puasa di bulan Ramadhan tahun lalu.
Utang Puasa Ramadhan tahun lalu ini disebut juga puasa qadha.
• Ikuti Anjuran MUI Saat Ramadhan, Ini Tata Cara & Niat Shalat Tarawih di Rumah Saat Wabah Corona
• Warga Galau, Apa Bisa Ramadhan Tarawih di Masjid? Kemenag Bontang Sebut Belum Bisa Pastikan
• Jelang Ramadhan 1441 Hijriah, Inilah Amalan-amalan Menyambut Bulan Puasa, Memohon dan Berdzikir
• Jajaran Idham Azis Bersiap Hadapi Ramadhan dan Idul Fitri 2020, Polda Yang Rajin Akan Diberi Ini
Hukum untuk melaksanakan puasa qadha bulan Ramadhan adalah wajib.
Karena Puasa Ramadhan termasuk ke dlaam salah satu rukun islam yang ketiga.
Namun, bagaimana jika puasa qadha bulan Ramadhan masih belum beres bahkan setelah Nisfu Syaban? apakah hukumnya boleh atau malah haram?
Mengenai hukum ini, maka UAS atau Ustaz Abdul Somad menjawabnya.
Hal tersebut terlihat di laman Youtube Dakwah Islam.
Untuk pembayaran puasa Ramadan setelah memasuki Nisfu Syaban, ada perbedaan pendapat para ulama.
Ada yang mengharamkan puasa pada Nisfu Syaban hingga bulan Ramadan tiba.
Ada juga yang membolehkannya.
"Sampai kapan batas meng- qadha shaum?" tanya seorang jamaah kepada UAS.