Virus Corona

Di Mata Najwa, Pejabat Ini Minta Jokowi Anggap Jabodetabek Seperti Wuhan, Pusat Penyebaran Corona RI

Di acara Mata Najwa, pejabat ini memintan Pemerintahan Jokowi anggap Jabodetabek seperti Wuhan, pusat penyebaran Virus Corona di Indonesia.

Channel YouTube Najwa Shihab
Dedie A. Rachim melalui sambungan video call dengan acara Mata Najwa pada Rabu (8/4/2020).Wawali Bogor ini minta Jokowi anggap Jabodetabek seperti Wuhan, pusat penyebaran Corona di Indonesia 

TRIBUNKALTIM.CO - Di acara Najwa Shihab, pejabat ini meminta Pemerintahan Jokowi anggap Jabodetabek seperti Wuhan, pusat penyebaran Virus Corona di Indonesia

Melalui acara Najwa Shihab, Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan seharusnya Pemerintah berkonsentrasi dengan penanganan Virus Corona di Jabodatebek.

Seperti diketahui jumlah pasien positif, ODP, dan PDP di Indonesia sebagian besar berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi ( Jabodetabek ). 

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Najwa Shihab pada Rabu (8/4/2020), mulanya Dedie A Rachim mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) sudah melakukan apa saja yang harus dipersiapkan terkait Virus Corona.

 Di ILC, Effendi Gazali Beber 37 Daftar Blunder Pemerintah Jokowi, Ada Telegram Kapolri Idham Azis

 Di ILC, Mahfud MD Bongkar Penyebab Tingginya Angka Kematian Virus Corona, Polisi dan Dokter Kelahi

 Di ILC, Refly Harun Ungkap Ada Politisi Ingatkan Jokowi Soal Nyawa Manusia, Penyebaran Virus Corona

"Untuk masalah teknis permasalahan seperti ini bagaimana kemudian semua daerah harus menyiapkan diri."

"Kemudian semua daerah harus melakukan langkah-langkah seperti apa ini belum dilakukan," ujar Dedie.

Namun, menurutnya yang menjadi permasalahan di daerahnya adalah keterbatasan fasilitas kesehatan.

"Ya inilah yang menakutkan begini, kapasitas rumah sakit di Bogor ada 22 yang memiliki ruang kompresi negatif untuk isolasi kan hanya ada tiga rumah sakit, salah satunya terbesar RSUD."

"RSUD pun ruang kompresi negatifnya hanya delapan artinya pasien positif Covid-19 hanya delapan yang bisa ditampung," katanya.

Hal itu tidak sesuai dengan pasien positif Virus Corona yang terus bertambah.

Mau tak mau, daerah harus berpikir secara mandiri terkait masalah tersebut.

"Nah kita berkejar-kejaran dengan pertumbuhan jumlah Covid-19 positif kan, maka dari situ kita harus berusaha sendiri, berpikir sendiri, bagaimana meningkatkan kapasitas Rumah Sakit Umum Daerah menjadi paling tidak bisa menampung lah kalau memang terjadi outbreak," katanya.

Menurutnya, harusnya diperlukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pemerintah Pusat.

"Sekarang sudah sampe posisi 41 pasien dengan begitu kan bagaimana kalau tidak ada namanya koordinasi yang lebih komprehensif," imbuh Dedie.

Lalu, pasangan dari Bima Arya ini menyinggung bahwa Jabodetabek merupakan daerah yang menjadi pusat penyebaran Virus Corona di Indonesia.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved