Virus Corona
Serupa Social Distancing, Sosok Ini Desak Anies Baswedan Bubarkan PSBB di Jakarta Bila Tanpa Sanksi
Tak ada bedanya dengan social distancing, sosok ini desak Anies Baswedan bubarkan PSBB di Jakarta bila tanpa sanksi
TRIBUNKALTIM.CO - Tak ada bedanya dengan social distancing, sosok ini desak Anies Baswedan bubarkan PSBB di Jakarta bila tanpa sanksi.
Jakarta jadi daerah pertama di Indonesia yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.
Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajukan PSBB untuk meredam penyebaran Virus Corona atau covid-19.
Kendati demikian, banyak pihak menilai tak ada perubahan signifikan antara PSBB dan social distancing di Jakarta.
Pasca Jakarta diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pergerakan masyarakat dari luar Jakarta ke dalam Ibu Kota masih terpantau padat, khususnya mobilitas pada KRL.
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai permasalahan penumpukan manusia terjadi bukan karena KRL yang nekat melanggar aturan.
• Sri Mulyani Beber Dampak Terburuk Virus Corona, Kemiskinan, Jutaan Pengangguran, dan Ekonomi Minus
• Sempat Berpolemik dengan Luhut, Said Didu Kini Sindir Ahok Soal Cashback Pertamina ke Ojek Online
Masalah tersebut justru terjadi karena kegiatan perkantoran di Jakarta masih berjalan seperti biasa saat PSBB belum diberlakukan.
Dikutip dari YouTube Kompastv, Senin (13/4/2020), awalnya Agus bercerita tentang pengamatannya soal penerapan PSBB di Jakarta.
Ia menceritakan pada hari Minggu dirinya melihat penerapan PSBB masih berantakan.
Melihat hal tersebut, ia lalu berkoordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kepala Dinas Perhubungan.
Agus lanjut bercerita dirinya melihat stasiun-stasiun justru sangat penuh.
Ia kemudian menjelaskan penyebab sebenarnya mengapa stasiun bisa dipenuhi banyak orang meskipun PSBB telah diberlakukan.
"Penyebabnya bukan karena KRL," kata Agus.
"Karena saya baca di media selalu penyebabnya KRL, bukan."
Agus mengatakan penyebab sebenarnya penumpukan penumpang di KRL adalah masih banyak perusahaan yang beroperasi seperti biasa.