Virus Corona
Sri Mulyani Beber Dampak Terburuk Virus Corona, Kemiskinan, Jutaan Pengangguran, dan Ekonomi Minus
Sri Mulyani beber dampak terburuk Virus Corona, kemiskinan, jutaan pengangguran, dan ekonomi bisa minus
TRIBUNKALTIM.CO - Sri Mulyani beber dampak terburuk Virus Corona, kemiskinan, jutaan pengangguran, dan ekonomi bisa minus.
Tak hanya berdampak pada kesehatan, pandemi Virus Corona atau covid-19 juga memukul sendi-sendi ekonomi Indonesia.
Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani pun sudah memerkirakan dampak terburuk covid-19 terhadap ekonomi.
Virus Corona, kata Sri Mulyani akan membuat angka kemiskinan melonjak dan menciptakan jutaan pengangguran baru.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 akan sangat tergantung oleh dampak covid-19.
Sri Mulyani mengungkapkan, terjadi perubahan yang luar biasa pada tahun 2020.
• Sah! Jokowi Putuskan THR Kalangan Ini Ditiadakan, Menkeu Beber Rincian, Pejabat hingga DPR Termasuk
• Sempat Berpolemik dengan Luhut, Said Didu Kini Sindir Ahok Soal Cashback Pertamina ke Ojek Online
Dampak adanya pandemi covid-19, base line di tahun 2020 berubah signifikan, bahkan sangat fundamental.
"Dampak covid-19 telah menyebabkan ekonomi global kemungkinan masuk ke dalam resesi," kata Sri Mulyani dalam telekonferensi yang disiarkan langsung melalui Kompas TV, Selasa (14/4/2020).
"Kalau proyeksi yang tadinya IMF menyebutkan tahun 2020 itu ekonominya tadinya diperkirakan tumbuh 3,3 persen, maka revisinya mereka akan menjadi negatif tahun ini."
"Koreksinya bisa -2,2 persen menurut Economist Intelligence Unit (EIU) atau berdasarkan Fitch Rating Agency tahun ini mungkin ada di kisaran -1,9 persen," sambungnya.
Sementara itu, Sri Mulyani menyebutkan, base line Indonesia ada di angka 5,3 persen.
"Base line kita di 5,3 persen, akan mengalami tekanan pada level turun pertumbuhannya sampai di level 2,3 persen," kata Sri Mulyani.
"Bahkan dalam situasi sangat berat mungkin turun sampai negatif growth," tambahnya.
Ia menambahkan, hal ini akan berdampak pada sosial dan pembangunan Indonesia.
Menurutnya, angka pengangguran dan kemiskinan yang selama ini sudah menurun konsisten dalam lima tahun terakhir kemungkinan akan mengalami peningkatan.