Virus Corona

Warga Kampung Malang Nengah Bogor Galau, Mandikan Jenazah Positif Corona tanpa Protokol Kesehatan

Warga satu kampung tepatnya Kampung Malang Nengah, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, dilanda kecemasan

Editor: Mathias Masan Ola
Freepik.com
Ilustrasi Virus Corona atau covid-19 

TRIBUNKALTIM.CO - Warga satu kampung tepatnya Kampung Malang Nengah, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, dilanda kecemasan. Hal itu terjadi setelah mengetahui seorang warga yang meninggal, sempat dimandikan dan dimakamkan tanpa melalui tata aturan protokol kesehatan, ternyata positif Covid-19.

Selain itu puluhan warga setempat dalam ketidaktahuannya juga sempat menggelar tahlilan di rumah almarhum.

Semua itu dilakukan tanpa mengetahui bahwa almarhum berstatus positif covid-19. Ini dibenarkan pemerintah kecamatan Ciseeng, melalui Sekretaris Kecamatan, Heri Isnandar.

"Warga memang benar-benar tidak tahu ( almarhum positif ) karena Dinkes tidak cepat menginformasikan hasilnya, usai tahlilan itu ada kabar hasil swab positif. Pada galau ( cemas ) tuh warga, jadi untuk menenangkannya kita lakukan imbauan isolasi mandiri," ucap Sekretaris Kecamatan Ciseeng, Heri Isnandar ketika dihubungi Kompas.com, Senin (13/4/2020).

Warga pun mengungkapkan kekecewaan terhadap dinas kesehatan setempat yang terkesan lambat untuk memberi tahu hasil uji laboratorium.

2 Orang yang Positif Covid-19 dari Hasil Rapid Test di Kubar Diduga Transmisi Lokal

Ahli Ungkap Perkiraan Waktu Terjadinya Serangan Covid-19 Gelombang Kedua, Ada Kabar Baik Soal Vaksin

Mengatasi Covid-19 Dengan Konsep La Londe Blum

Seperti diketahui, pada hari Jumat ( 3/4/2020 ), warga Kampung Malang Nengah juga diketahui sempat memandikan jenazah almarhum. Saat itu, menurut Heri, warga menduga almarhum meninggal dunia karena sakit jantung.

"Informasinya almarhum ini sakit jantung dan memang sejak awal tidak ada SOP Covid-19 pemakaman. Makanya warga tetap ikutan tahlilan karena menganggapnya ( meninggal ) sakit jantung," ungkapnya

Namun, setelah hasil uji lab swab keluar pada hari Sabtu (11/4/2020), almarhum dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-19. Saat pemakaman jenazah, warga pun sama sekali tidak menerapkan protokoler penanganan pasien corona.

Tindakan Dinas Kesehatan

Setelah mendapati informasi tersebut, Dinas Kesehatan Bogor segera melakukan tes swab kepada anggota keluarga almarhum. Jika hasil tes tersebut positif, maka status warga lainnya menjadi ODP.

"Ada tiga yang diperiksa, salah satunya pembantu beda kampung. Jadi mudah-mudahan hasil semuanya negatif sehingga warga yang hadir di tahlilan itu tidak naik statusnya," ujar Heri.

Sementara itu, Heri menjelaskan, almarhum diketahu bekerja sebagai driver ojek online. Diduga, almarhum tertular saat mengantar penumpang. "Mobilitasnya tinggi entah ke Depok, Tangerang, Jakarta, bisa jadi penularannya dari penumpang begitu," imbuhnya.

Imbas Covid-19, Pedagang Pentol Bakar di Sangatta Bingung Buat Bayar Kredit di Leasing

Bantu Warga Terkena Dampak Wabah Covid-19 di Balikpapan, Bantuan PKH Akan Dicairkan Tiap Bulan

Kritik untuk Dinas Kesehatan

Sementara itu, setelah insiden itu, warga mengaku kecewa dan menilai petugas Dinas Kesehatan lambat dalam memberikan informasi. Warga, sejatinya, akan mengikuti prosedur kesehatan yang sudah ditetapkan jika mengetahui almarhum positif corona.

"Kami kecamatan dan desa melakukan tugas sesuai kewenangan. Jadi mungkin untuk jajaran Dinkes agar lebih bisa menginformasikan secepatnya apabila ada yang positif meninggal. Sehingga kami juga lebih cepat membantu bagaimana mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jangan sampai kecolongan begini. Masyarakat jadi parno, takut," kata Heri.

IKUTI >> Update Virus Corona

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved