Blak-blakan, Sosok di Menko Kemaritiman Ini Klarifikasi Kepentingan Luhut Soal TKA China ke Sultra

Blak-blakan, sosok di Menko Kemaritiman ini klarifikasi kepentingan Luhut Binsar Pandjaitan soal masuknya TKA China ke Sulawesi Tenggara

Editor: Rafan Arif Dwinanto
kolase/tribunkaltim.co / nyt.com dan Hollywoodreporter.com
ILUSTRASI : Virus Corona merebak di China 

TRIBUNKALTIM.CO - Blak-blakan, sosok di Menko Kemaritiman ini klarifikasi kepentingan Luhut Binsar Pandjaitan soal masuknya TKA China ke Sulawesi Tenggara.

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan disebut-sebut berada dibalik kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing atau TKA asal China.

Diketahui, Gubernur Sultra menolak masuknya TKA China di masa pandemi Virus Corona atau covid-19.

Jubir Menko Kemaritiman pun akhirnya membuat klarifikasi soal ada tidaknya kepentingan Luhut Binsar Pandjaitan dibalik kedatangan TKA China, tersebut.

Rencana kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Sulawesi Tenggara mendapat penolakan dari Gubernur dan DPRD setempat.

Lantaran terkait dengan investasi, Juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi menanggapi rencana kedatangan para TKA China itu.

 Kabar Terbaru, Dokter Beber Cara Mengenali OTG, Nasib Virus Corona Dalam Tubuh Orang Tanpa Gejala

 Blak-Blakan, Refly Harun Bongkar Dirinya Diancam Sosok Ini Karena Kerap Kritik Pemerintah Jokowi

 Dianggap Tak Paham Agama, Mahfud MD Ungkap Kekesalannya di ILC, Reaksi Ali Ngabalin Menahan Tawa

Ia mengatakan, rencana kedatangan 500 TKA China itu tak terkait dengan kepentingan pribadi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Tidak ada kepentingan Pak Luhut pribadi di sana (soal 500 TKA China).

Selain hanya ingin melihat kemajuan daerah dan Indonesia sebagai pemain utama dalam peningkatan nilai tambah komoditas nikel," kata Jodi kepada Kompas.com, Kamis (30/4/2020).

Ia mengatakan, kedatangan para TKA China lantaran kemampuannya dibutuhkan.

Sebab ucapnya, tenaga kerja lokal belum bisa menggantikan para TKA tersebut.

Apalagi kata dia, perusahaan tempat TKA China dipekerjakaan menggunakan teknologi yang berasal dari Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Ini kan pembangunan dengan teknologi mereka yang belum kita kuasai," ujarnya.

Meski begitu ungkapnya, pemerintah tak tinggal diam.

Agar kebutuhan sumberdaya manusia yang handal terpenuhi, pemerintah membangun politeknik di Morowali.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved