Virus Corona

Dokter Italia Beber Virus Corona Tak Lagi Mematikan, WHO Bereaksi Bicara Bukti Ilmiah Covid-19

Dokter Italia beber Virus Corona tak lagi mematikan, WHO bereaksi bicara bukti ilmiah covid-19

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Petugas medis Dinkes Samarinda melakukan tes swab massal untuk mengecek kondisi pasien saat pandemi Virus Corona (covid-19) di dekat Posko Penanganan Banjir, Jl DI Panjaitan, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kamis (28/5/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Dokter Italia beber Virus Corona tak lagi mematikan, WHO bereaksi bicara bukti ilmiah covid-19.

Pendapat Dokter di Italia yang menyebut Virus Corona melemah dan tak lagi mematikan harus disertai bukti ilmiah.

Demikian ditegaskan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, merespon pendapat Dokter tersebut.

Diketahui, saat ini sejumlah negara sedang mengembangkan pembuatan vaksin Virus Corona.

Para ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai ilmuwan lain mengatakan tidak ada bukti ilmiah virus Corona ( covid-19) kini kehilangan potensinya atau tidak mematikan lagi seperti awal penyebarannya.

Hal ini menanggapi dokter senior Italia sekaligus kepala Rumah Sakit San Raffaele di Milan, Alberto Zangrillo.

Detik-detik Babinsa TNI Aniaya 2 Buruh Bangunan di Posko covid-19, Kepala Berdarah, Diduga Mabuk

 Pengakuan Blak-blakan Jokowi Soal Penanganan covid-19, Tunda Pembukaan Tempat Ibadah dan Sekolah?

• Gibran Maju di Pilkada Solo, Kaesang Pangarep Diisukan Gantikan Anies, Putra Jokowi Beri Klarifikasi

Dokter Italia itu mengatakan, virus corona yang menyebabkan pandemi covid-19 telah kehilangan potensi.

Ahli Epidemiologi WHO, Maria Van Kerkhove, serta beberapa ahli virus dan penyakit menular, mengatakan, argumentasi Zangrillo tidak didukung oleh bukti ilmiah.

"Tidak ada data menunjukkan virus corona berubah secara signifikan, baik dalam bentuk transmisi atau dalam tingkat keparahan penyakit seperti yang dikatakannya," kata mereka, seperti dilansir Reuters, Selasa (2/6/2020).

"Dalam hal penularan, tidak berubah, dalam hal keparahan, juga tidak ada berubah," jelas Van Kerkhove kepada wartawan.

Sejauh ini covid-19 telah menewaskan lebih dari 370.000 orang dan menginfeksi lebih dari 6 juta orag di dunia.

Martin Hibberd, seorang profesor penyakit menular di London School of Hygiene & Tropical Medicine, melihat perubahan genetik virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan covid-19 tidak mendukung gagasan bahwa hal itu menjadi kurang ampuh, atau melemah dengan cara apapun.

"Dengan data dari lebih dari 35.000 genom virus, yang ada saat ini tidak ada bukti bahwa ada perbedaan yang signifikan terkait tingkat keparahannya, " katanya dalam sebuah pesan email.

Zangrillo, yang merupakan dokter pribadi mantan Perdana Menteri Silvio Berlusconi, mengatakan komentarnya itu didukung oleh sebuah studi yang dilakukan oleh seorang ilmuwan, Massimo Clementi, yang akan diterbitkan minggu depan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved