Virus Corona

Pengakuan Blak-blakan Jokowi Soal Penanganan Covid-19, Tunda Pembukaan Tempat Ibadah dan Sekolah?

Pengakuan blak-blakan Jokowi soal penanganan covid-19, tunda pembukaan tempat ibadah dan sekolah?

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) memberikan keterangan didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Hadi Tjahjanto (kiri), Kapolri Jenderal Pol Idham Azis (kanan) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri) usai meninjau kesiapan penerapan prosedur standar new normal (normal baru) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa (26/5/2020). Salah satu Menteri Jokowi menyebutkan provinsi DKI Jakarta siap terapkan new normal atau normal baru setelah 4 Juni 2020, Gubernur Anies Baswedan tegaskan hal ini. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pengakuan blak-blakan Jokowi soal penanganan covid-19, tunda pembukaan tempat ibadah dan sekolah?

Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuat pengakuan soal penanganan Virus Corona atau covid-19.

Secara terang-terangan, Jokowi mengakui Pemerintah belum bisa mengendalikan Virus Corona di semua wilayah.

Sebelumnya, Jokowi memilih kebijakan new normal sebagai bagian dari berdamai dengan covid-19.

Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah belum bisa mengendalikan penyebaran virus corona atau Covid-19 di semua wilayah.

Oleh karena itu, kata presiden yang akrab disapa Jokowi itu, pelonggaran aktivitas masyarakat di tempat tempat publik akan dilakukan secara bertahap dan berdasarkan penilaian yang ketat.

• Gibran Maju di Pilkada Solo, Kaesang Pangarep Diisukan Gantikan Anies, Putra Jokowi Beri Klarifikasi

• Sekolah Menerapkan New Normal Life, 3 Skenario Tahun Ajaran Baru, Termasuk Dimulai Januari 2021

• 10 Aktris Korea Cantik Alami Tanpa Oplas, 3 di Antaranya Lawan Main Lee Min Ho di Drama Korea

• Fakta Lain Dwi Sasono Ditangkap Karena Narkoba: Pengakuan Tak Terduga Istri hingga Dikaitkan Corona

"Pembukaan baik itu pembukaan untuk tempat ibadah, pembukaan untuk aktivitas ekonomi, pembukaan untuk sekolah semuanya melalui tahapan-tahapan yang ketat," kata Presiden saat meninjau Masjid Istiqlal, Selasa (2/6/2020).

Pembukaan aktivitas di tempat tempat publik tersebut menurut Presiden harus berdasarkan perhitungan yang terukur.

Salah satunya dengan melihat tingkat penularan virus berdasarkan angka reproduksi Covid-19 (R-nought).

"Semuanya memakai data-data keilmuan yang ketat.

Sehingga kita harapkan akan berjalan dari tahapan ke tahapan dari sektor ke sektor, dari provinsi ke provinsi sesuai dengan angka-angka yang tadi saya sampaikan," tuturnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved