Arab Saudi Tetap Gelar Ibadah Haji 2020 di Masa Pandemi Virus Corona, Ada yang Beda dari Sebelumnya

Editor: Rafan Arif Dwinanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kementerian Agama meminta agar Pemerintah Arab Saudi segera menyampaikan keputusan terkait ibadah haji 2020

TRIBUNKALTIM.CO - Arab Saudi tetap gelar Ibadah Haji 2020 di masa pandemi Virus Corona, ada yang beda dari sebelumnya.

Pandemi Virus Corona atau covid-19 dikabarkan sempat membuat Kerajaan Arab Saudi meniadakan Ibadah Haji 2020.

Namun, media ternama Reuters menyebut Arab Saudi akan tetap menggelar Ibadah Haji 2020 ini dengan cara yang beda, yakni membatasi kuota jamaah haji.

Sebelumnya, Kementrian Agama Indonesia yang dipimpin Fachrul Razi memutuskan tak memberangkatkan jamaah haji 2020 ini.

Pemerintah Arab Saudi sedang mempertimbangkan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini dengan membatasi kuota untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau covid-19.

• Daftar Lengkap 84 Jenderal Baru, 74 Brigjen TNI AD, 3 Laksma TNI AL, 7 Marsma TNI AU

• Sosok Ini Beber 3 Penyebab Merosotnya Elektabilitas Anies Baswedan, Tersalip Ganjar, Ada Faktor Ojol

• Ramalan Zodiak Cinta Rabu 10 Juni 2020, Taurus Adu Mulut dengan Pasangan, Virgo Jatuh Cinta Lagi

Diketahui, total kasus covid-19 di negara tersebut tembus pada angka 100 ribu.

Biasanya setiap tahun, sekitar 2,5 juta jemaah mengunjungi tempat suci umat Islam di Makkah dan Madinah untuk menunaikan ibadah Haji.

Data resmi menunjukkan ibadah Haji dan Umrah sedikitnya menghasilkan sekitar 12 miliar dolar AS tiap tahunnya bagi pendapatan kerajaan.

Pada Maret lalu, Arab Saudi meminta umat muslim untuk menunda rencana ibadah haji dan menangguhkan ibadah umrah sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Dua sumber Reuters yang akrab dengan otoritas setempat, mengatakan Arab Saudi sedang mempertimbangkan kemungkinkan akan mengizinkan "hanya jumlah simbolis" untuk ibadah Haji tahun ini.

Meskipun tetap harus ada pembatasan termasuk larangan usia jemaah dan pemeriksaan kesehatan tambahan.

"Dengan prosedur yang ketat, otoritas Arab Saudi mempertimbangkan untuk hanya mengizinkan hingga 20 persen dari kuota reguler jamaah haji masing-masing negara," kata seorang sumber kepada Reuters.

Namun, beberapa pejabat lain masih bersikukh untuk membatalkan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, yang akan dimulai pada akhir Juli mendatang, menurut tiga sumber Reuters.

Juru Bicara Kantor Kementerian Pelayanan Haji dan Umrah tidak berkomentar tentang hal itu, ketika ditanyakan Reuters.

Membatasi atau membatalkan ibadah Haji akan menekan keuangan pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang terkena dampak terjunnya harga minyak dan pandemi covid-19.

Halaman
123

Berita Terkini