Virus Corona

Anies Baswedan Disebut Media Inggris Lebih Cepat Respon Corona Dibanding Jokowi, Potensial di 2024

Anies Baswedan kini dikatakan mengambil tempat menjadi oposisi dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi

Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews
Anies Baswedan Disebut Media Inggris Lebih Cepat Respon Corona Dibanding Jokowi, Potensial di 2024 

TRIBUNKALTIM.CO - Nama Anies Baswedan disebut media luar negeri sebagai calon potensial di 2024.

Anies Baswedan kini dikatakan mengambil  tempat menjadi oposisi dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi 

Dalam sebuah artikelnya media Inggris  The Economist bahkan menyebut Anies Baswedan lebih cepat merespon  soal virus Corona dibanding Pemerintah Pusat.  

Anies Baswedan disebut-sebut sebagai 'saingan' baru Presiden Jokowi setelah Prabowo Subianto, rival Jokowi pada Pilpres 2019, menjadi pembantu Presiden sebagai Menteri Pertahanan.

Anies Baswedan calon Presiden paling potensial tahun 2024 dan telah memanfaatkan momen pandemi virus Corona atau Covid-19 untuk mendapatkan keuntungan.

Anies Baswedan dinilai lebih cepat merespon wabah Virus Corona dibandingkan pemerintah pusat.

 Kepada Jokowi, Doni Monardo Beber Jadwal Kapan Sekolah Dibuka, Fokus Cegah Virus Corona dan PHK

 Kebijakan Baru Menhub Budi Karya, Transportasi Umum Bisa Bawa Banyak Penumpang Saat Pandemi covid-19

Demikian ditulis The Economist, baik edisi cetak maupun online, terkait kiprah Anies Baswedan tersebut.

The Economist adalah majalah internasional dan juga media online yang berkantor pusat di London, Inggris, yang menyoroti isu-isu kekinian, bisnis, politik, dan teknologi.

Sebelumnya, Anies oleh media Australia disamakan dengan Gubernur New York Andrew Cuomo.

Menurut The Economist, kasus Covid-19 pertama di Indonesia telah dikonfirmasi pada 2 Maret 2020.

Selama berminggu-minggu Anies Baswedan telah mendesak pemerintah pusat untuk bertindak cepat.

Namun pemerintah ragu-ragu ketika virus itu menyebar, pertama melalui Jakarta, kemudian ke seluruh pelosok negeri.

Akhirnya, pada tanggal 31 Maret 2020, presiden mengumumkan keadaan darurat nasional.

Bahkan pada saat itu, pemerintah daerah diminta untuk meminta izin sebelum melakukan lockdown (penguncian).

Terhadap kebijakan itu, Anies Baswedan pun melantunkan cemoohannya. "[Itu] seolah-olah kami mengusulkan proyek yang membutuhkan studi kelayakan," katanya kepada Jakarta Post.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved