Virus Corona
Blak-blakan di Mata Najwa, Anies Baswedan Beber Alasan Enggan Gunakan Kata New Normal Seperti Jokowi
Blak-blakan di Mata Najwa, Anies Baswedan beber alasan enggan gunakan kata new normal seperti Jokowi
TRIBUNKALTIM.CO - Blak-blakan di Mata Najwa, Anies Baswedan beber alasan enggan gunakan kata new normal seperti Jokowi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendengungkan konsep new normal sebagai cara hidup di tengah pandemi covid-19 atau Virus Corona.
Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan rupanya enggan menggunakan istilah new normal.
Hal itu diungkapkan Anies Baswedan di acara Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan bahwa wilayahnya belum aman dari Covid-19di acara Mata Najwa pada Rabu (5/11/2020).
Pada kesempatan itu Presenter Najwa Shihab bertanya apakah di DKI Jakarta seolah-olah sudah New Normal atau belum.
• Kepada Jokowi, Doni Monardo Beber Jadwal Kapan Sekolah Dibuka, Fokus Cegah Virus Corona dan PHK
• Kebijakan Baru Menhub Budi Karya, Transportasi Umum Bisa Bawa Banyak Penumpang Saat Pandemi covid-19
• Di Twitter, Fadjroel Rachman Bongkar Pemakaian Listrik Rumah Fadli Zon, Anggota Prabowo Protes PLN
Mulanya, Anies Baswedan menegaskan saat ini belum diperbolehkan ada perkumpulan lantaran dinilai masih berisiko.
"Belum boleh, jadi mengapa belum boleh karena memang masih berisiko," kata Anies.
Ia menjelaskan akan membatasi jumlah pengunjung pada titik-titik keramaian tertentu.
"Sebagai contoh kenapa Car Free Day belum diizinkan, karena kita tidak bisa mengetahui siapa saja yang datang tidak bisa dikendalikan jumlahnya."
"Seperti tadi Ragunan, Ancol dikendalikan jumlahnya sebelum mereka datang karena itu nanti kita bisa mengatur datangnya jam berapa dan lain-lain," jelas Anies.
Lalu, ia juga menyinggung acara Mata Najwa juga belum boleh dengan adanya penonton.
"Nah jadi pertemuan seperti ini jangan mengapa bisa dilakukan pake video conference kok," ungkapnya.
Sehingga, Anies menegaskan bahwa jangan sampai keluar rumah jika tidak mendesak.
"Sekarang itu prinsip kita di Jakarta ini adalah kita masih PSBB jadi kalau tidak terpaksa jangan keluar rumah."