Andre Rosiade Ungkap Ada Rumor Miring di Balik Kritik Keras Adian Napitupulu ke BUMN & Erick Thohir
Andre Rosiade angkat bicara terkait kritikan Sekjen PENA 98 Adian Napitupulu terhadap Menteri BUMN, Erick Thohir karena utang Badan Usaha Milik Negara
TRIBUNKALTIM.CO - Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade ungkap ada rumor miring yang ia dengar terkait kritik keras Adian Napitupulu ke BUMN dan Erick Thohir.
Selain mendengar adanya rumor tak sedap, Andre Rosiade juga mengomentari kritikan Sekjen PENA 98 Adian Napitupulu terhadap Menteri BUMN, Erick Thohir karena utang Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) itu salah alamat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Adian Napitupulu menuliskan kritik keras untuk BUMN dan Erick Thohir.
Bahkan usai mengkritik, Adian pun dipanggil Presiden Jokowi.
• Sudah Setor Rp 1,8 Miliar Agar Anak Masuk Akpol, Pria Ini Akhirnya Gigit Jari, Begini Nasibnya Kini
• Getaran Berlangsung Cepat, Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Kabupaten TTU, NTT, Tidak Berpotensi Tsunami
• Dua Karyawan Perusahaan di Bidang Migas Dinyatakan Positif Covid-19 di Balikpapan
• Ramalan Zodiak Cinta Senin 15 Juni 2020, Aries Belum Move On, Aquarius Bakal Ketemu Jodoh Hari Ini?
"Di komisi VI kami mendengar rumor, Bung Adian memberikan usulan nama-nama ke Menteri BUMN untuk posisi komisaris. Tetapi ini rumor yang kami dengar, bisa benar atau salah," kata Andre, Minggu (14/6/2020).
Andre menyebut substansi kritikan Adian ke Erick Thohir salah alamat.
"Tidak tepat membandingkan utang BUMN sebesar Rp5.600 triliun dengan utang Pemerintah Malaysia yang disebut hanya Rp3.500 triliun," kata Andre.
Menurut dia, tidak apple to apple, utang luar negeri sebuah negara lazimnya dihitung berdasarkan rasionya terhadap PDB.
"Lagipula kenaikan utang BUMN yang signifikan itu terjadi di periode 2016-2018 bukan era sekarang," katanya.
Andre juga meluruskan bahwa alokasi dana pemerintah yang sebesar Rp152 triliun tidak semuanya dalam bentuk Dana Talangan.
Alokasi dana pemerintah ke BUMN berdasarkan UU No 2 Tahun 2020 dan PP 23/2020 terdiri atas percepatan pembayaran utang pemerintah ke BUMN, penyertaan modal negara dan dana talangan.
"Dana Talangan hanya sebesar 19,65 Triliun dari 152 Triliun atau sekitar 12 persen dari total dana yang alokasikan.
Porsi terbesar 75 persen justru digunakan untuk membayar utang pemerintah ke BUMN yang menjalankan penugasan PSO (Public Service Obligation) seperti PLN dan Pertamina, dan sisanya sebesar Rp15,5 triliun dalam bentuk PMN (Penyertaan Modal Negara)," kata Andre.

• Dipanggil Jokowi, Ini Tulisan Adian Napitupulu yang Kritik Habis Erick Thohir dan Garuda Indonesia
• Masyarakat Keluhkan Lonjakan Tagihan Listrik, Erick Thohir Bela PLN: Beri Keringanan Bisa Dicicil
Dana talangan yang disoal oleh Adian ini sejatinya adalah pinjaman dari pemerintah yang harus dikembalikan lengkap dengan bunganya.