Jenguk Novel Baswedan, Rocky Gerung: Air Keras untuk Mata Publik, Refly Harun Duga Pelaku Bisa Bebas

Jenguk Novel Baswedan, Rocky Gerung: air keras untuk mata publik, Refly Harun duga pelaku bisa bebas

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tangkapan Layar YouTube Refly Harun
Refly Harun desak Rocky Gerung tak kritik Pemerintah, minta syarat ini agar puji Jokowi, Senin (4/5/2020) 

TRIBUNKALTIM.CO - Jenguk Novel Baswedan, Rocky Gerung: Air keras untuk mata publik, Refly Harun duga pelaku bisa bebas.

Tuntutan Jaksa kepada dua terdakwa penyiram air keras Novel Baswedan jadi perbincangan publik.

Refly Harun, Rocky Gerung, hingga Said Didu pun bertandang ke kediaman Novel Baswedan.

Ketiganya menyoroti tuntutan Jaksa kepada dua terdakwa yang membuat mata Novel Baswedan buta, yang hanya satu tahun penjara.

Pengamat Politik Rocky Gerung menyayangkan tuntutan satu tahun pada kasus penyiraman air keras penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), Novel Baswedan pada 2017 silam.

Rocky Gerung merasa bahwa tuntutan itu tidak adil.

Vladimir Putin Bandingkan Penanganan Virus Corona Rusia dengan Amerika, Pemda Tak Ikuti Presiden

 Terungkap, Penyebab Pesawat TNI AU Jatuh ke Permukiman, Alami Hal Ini, Jatuh 4 Km Sebelum Landasan

 Intip Harta Kekayaan Jokowi, Juragan Tanah di Solo, Tak Punya Mobil Esemka, Utang Hampir Rp 1 M

Mengunjungi kediaman Novel Baswedan bersama Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun dan Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu, Rocky Gerung mengaku ingin lebih jelas mengetahui masalah yang dihadapi Novel Baswedan.

Dalam kesempatan itu, Rocky menyebut Novel sendiri sudah tidak peduli matanya tak bisa melihat.

"Ya untuk melihat apa sebetulnya di belakang butanya mata Pak Novel Baswedan ini."

"Dan kita tahu Pak Novel saja sudah enggak peduli matanya buta, karena sudah bertahun-tahun," ujar Rocky.

Rocky menilai yang lebih penting dari tuntutan satu tahun itu adalah hal ini bisa merusak keadilan di negara ini,

"Jadi yang bahaya saat ini bukan putusan tapi tuntutan Jaksa itu adalah air keras baru buat mata publik, buat mata keadilan."

"Nah itu yang mau kita halangi, supaya jangan sampai mata publik jadi buta karena tuntutan Jaksa yang irasional," kata dia.

Pengamat Politik asal Manado ini mengatakan dirinya dan sejumlah tokoh yang datang itu berniat akan membuat gerakan agar jangan sampai hal yang dialami Novel kembali terjadi.

"Nah karena itu teman-teman undang saya ke sini, kita saling sepakat buat memulai satu gerakan untuk melindungi mata publik dari air keras kekuasaan," ucap dia.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved