Virus Corona
Pemerintah Jokowi Pertimbangkan Buka Data Pasien Covid-19 ke Publik, Doni Monardo Beber Alasannya
Pemerintah Jokowi pertimbangkan buka data pasien covid-19 ke publik, Doni Monardo beber alasannya
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah Jokowi pertimbangkan buka data pasien covid-19 ke publik, Doni Monardo beber alasannya.
Data pasien covid-19 yang selama ini tak diperkenankan dibuka ke publik.
Meski demikian, Ketua Gugus Tugas covid-19 Doni Monardo memertimbangkan opsi untuk membuka data itu ke publik.
Doni Monardo menilai, pembukaan data pasien Virus Corona ke publik akan membantu memutus mata rantai penularan.
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Doni Monardo mewacanakan kemungkinan untuk mempublikasi data pasien covid-19 di lingkungan tempat tinggal pasien tersebut.
Menurut Doni Monardo, langkah tersebut merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan covid-19.
• Lengkap Ramalan Zodiak Selasa 14 Juli 2020, Gemini jadi Pemenang, Virgo Ada Kejutan dari Masa Lalu
• Lafaz Niat Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah di Bulan Dzulhijjah serta Keutamaan Menurut Ust Abu Ali
• Keanehan Banjir Besar Wuhan Terkuak, Terjadi Saat Tim WHO Investigasi, Upaya Hilangkan Bukti Corona?
• Akhirnya Polisi Bocorkan Tarif Prostitusi Artis FTV HH, Jumlahnya Fantastis, Karyawan Swasta Mampu?
"Satu hal yang menjadi PR kita semua terkait masalah data pasien.
Ini UU tidak mengizinkan data pasien dipublikasikan.
Tetapi apabila data tentang siapa yang tertular covid-19 bisa diketahui lingkungan sekitarnya, ini akan sangat membantu.
Sehingga masyarakat di sekitar itu bisa menghindar," kata Doni Monardo dalam rapat kerja dengan Komisi VIII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/7/2020).
Doni Monardo mengatakan, usulan mempublikasi data pasien covid-19 ini bukan untuk menciptakan stigma negatif di masyarakat.
Ia juga meminta masyarakat tidak menganggap covid-19 sebagai aib.
Sebab, menurut dia, semua orang bisa tertular Virus Corona.
"Karena semuanya bisa kena, dan terakhir pimpinan suatu negara besar juga kena covid-19," ujar dia.
Lebih lanjut, Doni mengatakan, rencana terkait membuka data pasien covid-19 itu hanya untuk keselamatan publik.