Anak Walikota Tarakan, Mahasiswa Asal Indonesia yang Dapat Beasiswa dari Pemprov Hubei China
Bahkan Caca satu-satunya mahasiswa asal Indonesia yang mendapatkan Hubei Provincial International Student Scholarship yang diadakan setiap tahun.
Penulis: Risnawati | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Berpenampilan menarik, muda juga berprestasi di bidang akademik, Syadza Ulima Azalia Khair anak dari Walikota Tarakan, dr Khairul, Caca panggilan akrabnya berhasil menggondol beasiswa dari Pemprov Hubei China.
Bahkan Caca satu-satunya mahasiswa asal Indonesia yang mendapatkan Hubei Provincial International Student Scholarship yang diadakan setiap tahun ini.
Tentu ini suatu kebanggaan bagi Kalimantan Utara terutama Kota Tarakan karena salah satu putri daerah bisa mendapatkan beasiswa dari pemerintah asing.
"Pertama kali dapat beasiswa kan pas tahun pertama. Tahun pertama itu saya masih belajar bahasa mandarin, nah disitu memang dilihat nilai-nilainya," ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Minggu (26/7/20)
Caca, sapaan akrab anak kedua dari dr Khairul ini menambahkan bahwa dalam seleksi beasiswa dari Pemerintah Provinsi Hubei China ini diutamakan nilai, akhlak, kebersihan, dan juga kedisiplinana.
Baca juga; 4 Putra Kukar Raih Beasiswa Kuliah di Sampoerna University, Bupati Edi Damansyah Serahkan Laptop
Baca juga; 144 Ribu Pendaftar Beasiswa Kalimantan Timur, Lima Kali Lebih Besar, Pemprov Sediakan Rp 71 Miliar
"Saat itu saya masuk 5 besar dari 100 anak yang dipilih dan itupun masuk menjadi kriteria beasiswa itu ada penyaringannya lagi," tambah dia.
Tak berhenti di tingkat universitas saja, penyaringan juga dilakukan di pusat provinsi. "Terus nanti pas sampai di pusat provinsinya itu disaring lagi di sana sama semua mahasiswa di satu provinsi itu," kata dia.
"Kebetulan Alhamdulillah saya masuk dan 4 orang teman lainnya. Saya satu-satunya dari Indonesia, jadi yang lain itu ada dari Afrika dan Pakistan," sambungnya.
Diketahui dari beasiwa tersebut, gadis berusia 19 tahun ini mendapatkan beasiswa dari Pemprov Hubei sebesar ¥ (yuan)10.000 atau setara dengan Rp 20.000.000.
"Jadi itu untuk tuition fee (biaya kuliah). Kalau dari pemerintah Chinanya langsung tuition fee langsung dipotong aja, jadi nanti kita bayar tuition fee itu setengahnya gitu," terangnya.
Baca juga; Kabag Kesra Pemkab Kukar Harap Beasiswa Gerbang Raja Dapat Kembali Disalurkan 2021
Baca juga; Murid Peraih Ranking 1 Sampai 3 Dapat Beasiswa dari Pemkot Tarakan
Sebenarnya, kata Caca, ia tidak pernah memaksakan diri untuk harus mendapatkan beasiswa. Hanya saja, dirinya selalu termotivasi untuk selalu giat belajar.