Breaking News

SMPN 6 Padang Panjang Sumatra Barat Gelar Belajar Online untuk Siswanya Tanpa Kuota Internet

Dalam tekanan dan kesulitan yang dialami, diperlukan inovasi dan kreativitas serta sedikit rekayasa teknologi. Tujuannya untuk meringankan beban hidup

Editor: Mathias Masan Ola
Instagram tvrinasional/kemdikbud.ri
ILUSTRASI: Saat ini akan segera tayang Belajar dari Rumah, Live di TVRI tanpa internet dan Live streaming dari HP/ponsel, komputer, laptop, materi matematika SMA: Trigonometri: Sudut Istimewa dan Segitiga Siku-siku. 

TRIBUNKALTIM.CO, PADANG - Dalam tekanan dan kesulitan yang dialami, diperlukan inovasi dan kreativitas serta sedikit rekayasa teknologi. Tujuannya untuk memudahkan dan meringankan beban hidup manusia.

Kesulitan yang kini sedang dihadapi sebagian anak sekolah saat ini adalah problem belajar dari rumah dengan berbagai kesulitan yang mengiringinya. Sehingga diperlukan inovasi-inovasi.

Seperti yang dilakukan SMPN 6 Kota Padang Panjang Sumatra Barat.  Untuk mengurangi beban orangtua siswa, SMPN 6 Kota Padang Panjang menciptakan inovasi belajar daring tanpa kuota internet.

Kepala SMPN 6 Padang Panjang Muji Sirwanto menjelaskan, inovasi ini dilatarbelakangi kondisi orangtua siswa yang rata-rata buruh tani dan kondisi wilayah yang berbukit.

"Jika harus mempergunakan kuota internet yang dibeli tentu akan memberatkan orangtua siswa. Ditambah lagi kondisi tempat tinggal siswa di daerah perbukitan, siswa kesulitan mendapatkan sinyal," ucap Muji ketika dihubungi, Selasa (28/7/2020).

Baca juga; Serunya Liburan Nikita Willy dan Kekasih ke Bhutan, Negara Kecil Tanpa Internet dan TV

Baca juga; Samsung Rilis Smartphone Tanpa Internet, Cocok Untuk Kontrol Siswa yang Kecanduan Medsos

Muji menyebutkan, inovasi yang dilakukannya adalah dengan menciptakan alat yang diberi nama Remote Area Community Hotspot for Education and Learning ( RACHEL).

Komponen RACHEL terdiri dari Raspberry P, adaptor, SD card 128 GB, dan penunjang lainnya, yang menampung seluruh tugas maupun pembelajaran baik berupa video modul-modul maupun buku elektronik.

Alat ditempatkan di daerah yang banyak dihuni siswa dan mudah dijangkau oleh mereka. Siswa bisa menjangkau alat ini dengan menghidupkan wifi pada ponsel android dengan radius 150 meter.

Kemudian siswa mengunduh aplikasi RACHEL yang berisi materi ajar beserta tugas. Konten tugas terus diperbaharui oleh guru seminggu sekali.

"Satu sekali seminggu siswa akan mendekati spot yang telah ditentukan untuk men-download materi dan tugas, kemudian mereka pulang mengerjakan tugas. Setelah itu datang lagi untuk meng-upload tugas yang sudah dikerjakan," terang Muji.

Sementara untuk biaya pembuatan RACHEL ini, Muji mengaku diambil dari uang pribadinya dengan dibantu donatur. "Dibutuhkan dana sekitar 24 juta rupiah di mana masing-masing alat membutuhkan anggaran sekitar 4 juta rupiah," ucapnya.

Inovasi yang dibuat oleh SMPN 6 Padang Panjang ini telah menarik perhatian banyak pihak, termasuk Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Senin (27/7/2020) lalu Muji telah diundang untuk mendemostransikan inovasinya ini secara virtual di hadapan Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Agus Sartono.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sekolah Ini Gelar Belajar Online untuk Siswanya Tanpa Kuota Internet"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved