Virus Corona

Kabar Gembira, TNI AD, BIN dan Unair Temukan Obat Anticovid-19, Lolos Uji Klinis 3, Pertama di Dunia

Ada kabar gembira, TNI AD, BIN dan Unair temukan obat anticovid-19, lolos uji klinis 3, pertama di dunia

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kompas.com/Deti Mega Purnamasari
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa saat memberikan keterangan pers soal Enzo Zenz Allie di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - Ada kabar gembira, TNI AD, BIN dan Unair temukan obat anticovid-19, lolos uji klinis 3, pertama di dunia.

Kerjasama antara TNI AD, Badan Intelejen Negara atau BIN, dan Unair berbuah manis.

Obat anticovid-19 yang diteliti sejak Maret lalu diklaim sudah lolos uji klinis tahap 3.

Kini, proses kunci izin memproduksi obat Virus Corona itu ada di BPOM.

Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa akan segera menemui Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada Rabu (19/8/2020) pekan depan.

Tujuannya untuk mendorong percepatan keluarnya izin edar obat anticovid kerja sama TNI AD, UNAIR, dan BIN yang telah selesai diuji klinis.

Amien Rais Kembali Kritik Keras Jokowi, Refly Harun Bereaksi: Dengarkan, Kalau Keliru Abaikan Saja

 Kepala Desa di Jawa Timur Ngamuk Lihat Kualitas Daging BNPT, Warganya Muntah, Suplier Disorot

 Eks Panglima TNI, Rocky Gerung, Refly Harun Cs Bakal Sampaikan Maklumat ke Jokowi, Din: Jangan Sinis

 Cocok di WhatsApp - Facebook, Kumpulan Ucapan HUT ke-75 RI, Ada dari Soekarno dan Jenderal Sudirman

Hal itu diungkapkan Andika yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional seusai menerima laporan hasil akhir uji klinis obat anticovid-19 dari UNAIR di Markas Besar TNI AD Sabtu (15/8/2020).

"Kiita sudah punya jadwal dengan kepala BPOM besok hari Rabu (pekan depan) dalam rangka untuk mempercepat permohonan izin edar," kata Andika.

Jika izin edar sudah dikeluarkan BPOM, ia berharap pemerintah menyiapkan anggaran untuk produksi obat tersebut sehingga di tahap awal tidak dijual ke masyarakat.

Ia pun meminta dukungan dari Komisi I DPR RI sebagai mitra kerjanya untuk mendukung terkait anggaran tersebut.

"Jadi, harus ada anggaran awal yang diturunkan ke situ, produksi, untuk distribusi awal.

Menurut saya itu perlu.

Seperti halnya vaksin.

Vaksin juga kan tidak untuk dijual pada tahap awal. Pemerintah yang menganggarkan kemudian memberikan vaksin, walaupun nanti tidak tahu tahun berapa," kata Andika.

Sebelumnya Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih menyerahkan laporan hasil uji klinis tahap III atau tahap akhir kombinasi obat anticovid-19 kepada KSAD dan Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) Komjen Pol Bambang Sunarwibowo di Mabes TNI AD Jakarta Pusat pada Sabtu (15/8/2020).

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved