Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Bali dan pariwisata adalah dua entitas yang saling melekat dan tak terpisahkan.
"Sekarang kita melihat bahwa sudah waktunya ekonomi ini mulai dipulihkan.
Hari ini adalah yang menurut saya merupakan hari yang bersejarah.
Kita membuka Bali ini bukan asal dibuka," tegas Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangannya.
Menurut dia, pembukaan Bali sebagai destinasi utama di Indonesia sudah lewat kajian matang.
Dalam hal ini didasarkan pada angka penularan, kesembuhan, dan kemarin yang relatif masih terkendali di Bali.
"Semua itu berangkat daripada berapa jumlah yang infeksi, berapa jumlah yang sembuh berapa tadi mortality rate-nya.
Nah itu menjadi acuan, apakah dia masuk zona merah, apa kuning atau hijau.
Bali ini menurut saya beberapa daerah sudah banyak yang hijau, ada masih yang kuning tapi tidak ada yang merah," kata dia.
• Ahok Memaafkan, Tapi Duo Penghina Gigit Jari, BTP Singgung Soal Pelakor, Anak Haram dan Ibu Kandung
• Beredar Video Sapi Kurban Lepas dan Bikin Takut Warga Sampai Panjat Pohon, Disebut Lokasi di Kubar
Namun, Luhut Binsar Pandjaitan juga menyebutkan bahwa kemungkinan Provinsi Bali akan ditutup jika terdapat lokasi yang menjadi zona merah.
“Jadi kerja sama kita itu penting. Jadi tidak boleh satupun merasa diri paling penting dalam masalah ini.
Kita harus team work menyelesaikan ini.
Masalah kesehatan ini penting, oleh karena itu protokol kesehatan jangan sampai ditawar-tawar," ungkap Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kita semua harus bahu-membahu untuk menegakkan disiplin ini.
Tanpa disiplin ini tadi, covid-19 tidak /akan terkendali dan akan berdampak bagi ekonomi," kata dia lagi.