Jadi Capres 2024? Gatot Nurmantyo Disarankan Tiru Jejak Wiranto, SBY dan Prabowo Subianto, dari Nol

Editor: Rafan Arif Dwinanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RESMI Gatot Nurmantyo Dukung Prabowo, Sebut TNI Dikecilkan dan Orang Terbaik Kini Disingkirkan. Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo hadir dalam acara pidato kebangsaan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019).

TRIBUNKALTIM.CO - Ingin jadi Capres 2024? Gatot Nurmantyo disarankan tiru jejak Wiranto, SBY dan Prabowo Subianto yang berjuang dari nol.

Kemunculan kembali Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo menimbulkan sejumlah spekulasi.

Diketahui, Gatot Nurmatyo langsung memberi kritik tajam ke Pemerintahan Jokowi saat kembali tampil di publik.

Tak sedikit yang menyimpulkan mantan Panglima TNI ini sedang berupaya menjadi Capres 2024 nanti.

Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo baru saja mendeklarikasikan dirinya sebagai satu di antara Presidium Koalisi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta pada Selasa (18/8/2020).

Hal itu membuat Gatot Nurmantyo kembali jadi sorotan.

Cukup Dari Rumah, Login sso.bpjsketenagakerjaan.go.id, Cek Nama Terdaftar Penerima BLT Rp 600 Ribu

• Di ILC, Karni Ilyas Sindir Fahri Hamzah Tak Gabung KAMI, Luluh Karena Bintang Mahaputra Naraya?

• Adian Napitupulu Bongkar Ciri Partai Politik di Tubuh KAMI, Refly Harun Bereaksi, Lalu Tersenyum

• Update Pencairan BLT Karyawan Swasta Rp 600 Ribu, Masih Ada Waktu, Cek Namamu Terdaftar atau Tidak

Bahkan Gatot Nurmantyo disebut tengah bermanuver menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dikutip dari Kompas TV pada Kamis (20/8/2020), Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengatakan bahwa elektabilitas Gatot sendiri belum kuat.

Jika kuat maka dirinya pasti sudah dipinang oleh partai politik pada Pilpres 2019.

"Belum kuat, karena kalau memang kuat nama beliau maju di Calon Presiden 2019. Karena partai politik itu kan sangat berkepentingan dan berkeinginan untuk menang."

"Kalau ada calon populer mereka pasti akan memberikan dukungan, bahwa realitanya akhirnya tidak ada memberikan dukungan pada Pak Gatot," jelas M Qodari.

M Qodari menilai, kala itu Gatot belum bisa menjadi Capres 2019 lantaran namanya masih kalah dengan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sebetulnya juga memberikan pesan eksplisit bahwa Pak Gatot elektabilitasnya tidak cukup tinggi untuk bersaing dengan Pak Jokowi dan Pak Prabowo pada saat itu," katanya.

Lalu, Qodari mengatakan, jika memang Gatot ingin menjadi Capres bisa mencontoh jenderal-jenderal yang lain, yakni mendirikan partai politik.

Prabowo Subianto hingga Wiranto berjuang dari nol agar bisa maju pada Pilpres.

Halaman
123

Berita Terkini