"Dan kalau memang Pak Gatot amat serius maju Calon Presiden beliau akan melakukan langkah-langkah yang dilakukan oleh Prabowo Subianto, kemudian Pak Wiranto," kata dia.
"Kita tahu bahwa mereka beliau-beliau adalah Jenderal notabenenya sama seperti Pak Gatot dan mereka menempuh jalan sulit untuk mendirikan partai politik sebagai kendaraan politiknya maju di Pilpres pada eranya masing-masing," imbuh Qodari.
• Dukung Polisi, Gubernur Bali Sebut Jerinx Cengeng, Coba Gagalkan Upaya Pemerintah Putus Covid-19
Wiranto yang merupakan mantan Panglima ABRI mendirikan Hanura, dan Prabowo Subianto mantan Danjen Kopassus mendirikan Gerindra.
Lalu, Qodari mencontohkan lagi keberhasilan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang bermula dari nol mendirikan Partai Demokrat.
"Bahkan pada masa sebelumnya ada contoh lain Pak SBY mendirikan Partai Demokrat betul-betul dari nol kemudian berproses kemudian mendapatkan suara, memenuhi syarat dan menjadi Calon Presiden," sambungnya.
Kata PKS soal Manuver Gatot
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera merasa bahwa hal itu sah-sah saja dilakukan.
Pasalnya setiap orang memiliki hak untuk menjadi presiden.
"Setiap warga negara punya hak untuk dipilih dan memilih selama diperbolehkan oleh pengadilan atau sedang tidak dicabut haknya."
• Ke Karni Ilyas di ILC, eks Panglima TNI Bocorkan Alasan Kritik Pemerintah, Ada Sumpah 38 Tahun Lalu
"Pak Gatot salah satu tokoh tentu punya hak untuk maju di semua level, Pilpres 2024 juga boleh ya," kata Mardani dikutip dari Kompas.com pada Kamis (20/8/2020).
Mardani ingin agar makin banyak pilihan bagi rakyat untuk memilih presidennya pada 2024.
Ia sendiri merupakan pihak yang ingin memperbaiki sistem presidential threshold di Indonesia.
"Tetapi memang saat ini demokrasi yang sehat membutuhkan kompetisi yang tidak cuma dua pasang calon."