Menuju Pilkada Solo, PKS di Pertigaan Jalan, Dukung Gibran-Teguh, Bajo atau Golput

PKS Solo sedang mencari jalan keluar terbaik, dalam menghadapi pesta demokrasi di Solo Jawa Tengah. Satu jalan harus diputuskan. Satu yang terbaik

Editor: Mathias Masan Ola
(KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)
Ketua DPD PKS Solo, Abdul Ghofar Ismail di Solo, Jawa Tengah, Senin (7/9/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, SOLO - PKS Solo sedang mencari jalan keluar terbaik, dalam menghadapi pesta demokrasi di Solo Jawa Tengah. Satu jalan harus diputuskan. Satu yang terbaik. Ada tiga opsi.

Pilih Gibran - Teguh, Pasangan Independen Bajo atau abstain alias Golput.

Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) mengalami dilema dalam menentukan sikap politiknya apakah abstain atau mendukung satu dari dua pasangan calon di Pilkada Solo 2020.

Diketahui, ada dua pasangan calon yang maju dalam kontestasi Pilkada Solo 2020. Kedua pasangan itu adalah Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa yang diusung PDI-P dan Bagyo Wahyono - FX Supardjo ( Bajo), calon dari jalur perseorangan yang diusung ormas Tikus Pithi Hanata Baris.

"Kita dilema. Dalam artian, kan ada tiga sikap yang diatur di Undang-Undang itu. Sikap memilih pasangan A atau pasangan B. Apakah ikut Mas Gibran dan Pak Teguh ( koalisi besar) ataukah kita bersama calon perseorangan, Pak Bagyo dan Pak Pardjo. Sikap ketiga yang dilindungi Undang- Undang, sikap abstain (golput)," kata Ketua DPD PKS Solo, Abdul Ghofar Ismail, di Solo, Jawa Tengah, Senin (7/9/2020).

Baca juga; Dituding Jadi Boneka Gibran di Pilkada Solo, Tim Bajo Akhirnya Angkat Bicara Singgung Pilkada Jujur

Baca juga; Naik Kuda ke KPU Solo Penantang Gibran di Pilkada dari Jalur Independen Disertai Ribuan Pendukung

Dia mengatakan akan mempertimbangkan ketiga sikap itu dari berbagai sisi. Dengan harapan ketika nantinya PKS menentukan satu dari tiga sikap itu yang tidak puas dengan keputusan itu sedikit.

"Salah satu pertimbangan kita kenapa agak berat memutuskan. Karena keputusan yang kita ambil 2020 ini nanti berpengaruh dengan suara PKS di 2024," jelasnya.

Ghofar menyebut keinginan PKS dari awal adalah bisa memunculkan pasangan calon sendiri di Pilkada Solo 2020 dengan membentuk koalisi partai politik.

Namun, karena terganjal dengan elit parpol di tingkat pusat pembentukan koalisi yang dilakukan untuk melawan pasangan calon dari PDI-P itu tidak terwujud.

Sebab, beberapa parpol baik yang memiliki kursi di parlemen maupun non-parlemen di Solo sudah memberikan dukungan kepada pasangan Gibran dan Teguh.

"Kita terbajak. Kita yang di daerah ini sudah tidak bisa berkomunikasi sama sekali. Artinya, komunikasi dilakukan di pusat (Jakarta)," kata Ghofar. Ghofar menyatakan keputusan final PKS apakah abstain atau memilih satu dari dua pasangan calon di Pilkada Solo 2020 ditentukan pada November 2020.

Pihaknya akan melakukan jajak pendapat dengan para pemilih PKS, simpatisan, kader maupun struktur partai dalam menentukan sikap politik pada pesta demokrasi lima tahunan yang digelar pada 9 Desember 2020.

"Sikap resmi kita putuskan November 2020. Sehingga ada waktu untuk menyampaikan sikap kita," terang Ghofar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dilema PKS dalam Pilkada Solo, Abstain atau Dukung Salah Satu Paslon"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved