Virus Corona

Guru Besar Fakultas Kedokteran UI Pamit dari Satgas Covid-19, Kecewa Hal Pokok Tak Digarap Serius

Editor: Rafan Arif Dwinanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akmal Taher

TRIBUNKALTIM.CO - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pamit dari Satgas covid-19, kecewa hal pokok tak digarap serius.

Di tengah upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona, Satgas Penanganan Covid-19 kehilangan salah satu tokoh penting.

Akmal Taher, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memilih mengundurkan diri.

Akmal Taher merasa hal paling pokok dalam upaya memutus penularan Virus Corona justru tak dijadikan prioritas utama.

Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sekaligus dokter spesialis urologi Akmal Taher mengungkapkan alasan pengunduran dirinya sebagai Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan covid-19.

Dia mengonfirmasi bahwa belum maksimalnya proses tracing dan testing covid-19 membuatnya merasa tidak dapat melanjutkan tugas sebagai bagian tim Satgas.

Lihat Laboratorium Milik Tomy Winata, Karni Ilyas Dapat Bocoran Cara Pakai Rapid Test Biar Akurat

• Terjawab Kuota Peserta Kartu Prakerja Gelombang 10, Kapan Jadwal Pendaftaran? Cek www.prakerja.go.id

• Memanas, KKB Tembak Mobil Polisi Pengantar Wakapolda, Intan Jaya Jadi Medan Perang, Warga Tak Bebas

• Seru, Live Streaming Timnas U19 Indonesia vs Bosnia Herzegovina, Ada Kejutan Baru Shin Tae-yong

"Ya benar (kecewa kondisi tracing dan testing). Artinya, saya membayangkan itu yang mendapat prioritas betul ya. Testing dan tracing ya terutama," ujar Akmal ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (25/9/2020) malam.

"Saya lihat arahnya saat ini, sekarang ini, testing dan tracing belum menjadi strategi utama.

Sementara itu, kalau saya berpendapat semestinya itu menjadi strategi utama," kata dia.

Akmal Taher menilai, untuk menangani covid-19 di Indonesia tak cukup hanya dengan pencegahan.

Langkah mencegah penularan lewat perilaku 3 M atau memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun memang sudah seharusnya menjadi kewajiban.
"Tapi itu saja tidak cukup.

Sebab apa, sebab kita mesti dapatkan pasien positif-nya.

Supaya kita bisa isolasi dia agar tak terjadi penularan," ucap Akmal.

"Sekarang malah yang kurang itu mendapatkan yang positif-positif dan ada di masyarakat.

Kita mesti cari.

Halaman
1234

Berita Terkini