TRIBUNKALTIM.CO - Ke Luhut Binsar Pandjaitan, Menkes Terawan Agus Putranto beber 3 target penerima vaksin Virus Corona, tak semua dapat.
Proses vaksinasi Virus Corona penyebab covid-19 dijadwalkan berlangsung paling cepat Desember atau awal Januari di Indonesia.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pun membeberkan kepada Menko Kemaritiman kelompok mana saja yang prioritas mendapatkan vaksin tersebut.
Diketahui, saat ini Sinovac bersama Universitas Padjajaran dan Bio Farma sedang melaksanakan uji klinis tahap III vaksin Virus Corona.
Menteri Kesehatan ( Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan, ada dua kelompok masyarakat yang akan menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin covid-19.
Dua kelompok itu adalah tenaga medis dan pekerja berusia 18-59 tahun.
• Langsung Bisa, Login ke pln.co.id atau WhatsApp 08122-123-123, Klaim Token Listrik Gratis Oktober
• Sadiaga Uno & Anies Baswedan Berburu Tiket Gerindra ke Pilpres 2024? Ada Bocoran dari Sufmi Dasco
• Lengkap, Cara Buat Kartu Keluarga Sejahtera, Syarat BST Rp 500 Ribu, cekbansos.siks.kemsos.go.id/
• Tak Mudah Percaya, Najwa Shihab Putarkan Jejak Digital Gibran di Mata Najwa, Terungkap Janji 2038
Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam rapat koordinasi persiapan program vaksinasi yang dipimpin oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu (30/9/2020).
"Prioritas vaksin akan diberikan kepada garda terdepan yaitu seluruh tenaga medis dan seluruh masyarakat yang bekerja pada fasilitas medis," ujar Terawan Agus Putranto.
"(Prioritas) Berikutnya akan diberikan kepada masyarakat dengan kategori high risk.
Yaitu pekerja pada usia 18-59 tahun," lanjutnya.
Hingga saat ini, kata Terawan Agus Putranto, kebutuhan vaksinasi untuk masyarakat Indonesia mencapai 320 juta dosis.
Kemudian, jika diukur dengan indeks pemakaian vaksin, maka pemerintah idealnya harus bisa menyediakan 352 juta dosis vaksin.
"Penyediaan vaksin dilakukan bersama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian BUMN, BOPM, serta BNPB," tambah Terawan.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menuturkan, saat ini kapasitas penyimpanan vaksin yang dimiliki oleh BUMN mencapai 123 juta vaksin.
Oleh karena itu, sedang dilakukan kerja sama antar BUMN, khususnya oleh Bio Farma dan Kimia Farma sebagai produsen obat, dalam pengadaan Cold Chain Equipment Inventory hingga memuat 300 juta vaksin.
Pengadaan cold chain disiapkan untuk kedatangan vaksin dari berbagai negara yang telah membantu Indonesia dalam pengadaan vaksin tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan saat ini telah dilakukan berbagai diskusi dengan beberapa negara tentang pengadaan vaksin covid-19.
Beberapa negara itu antara lain, China, Uni Emirat Arab dan Inggris dalam komitmen penyediaan vaksin bagi Indonesia.
• Sri Mulyani Naikkan Materai Jadi Rp 10 Ribu, Nasib Materai 3.000 & 6.000? Ada Penjelasan e-Materai
"Kami telah berkomunikasi secara rutin dengan China, Arab, maupun Inggris dalam penyediaan vaksin bagi Indonesia," kata Retno Marsudi.
"Kami juga telah mengatur waktu pertemuan antarnegara untuk dapat meninjau lebih lanjut mengenai uji klinis serta produksi vaksin yang nantinya akan dikirim ke Indonesia tersebut," lanjutnya.
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menuturkan tim teknis dari lembaganya akan melaksanakan kunjungan lapangan untuk melihat laboratoriumproduksi vaksin serta uji klinis yang telah dilakukan.
Dalam kunjungan itu, nantinya akan dibahas mengenai sistem pengiriman vaksin serta sertifikasi halal dari vaksin tersebut.
Penjelasan Presiden Jokowi
Joko Widodo menyebut vaksin Virus Corona atau Covid-19 perlu disuntikkan ke 170 hingga 180 juta orang di Indonesia agar efektif menciptakan kekebalan di masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan bantuan modal kerja kepada para pengusaha mikro di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/9/2020).
Jokowi awalnya menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 akan tersedia pada Desember tahun ini atau Januari tahun depan.
"Kalau vaksin sudah mulai disuntikkan, artinya situasi akan kembali menuju pada normal kembali," kata Jokowi.
"Tapi supaya bapak ibu tahu, yang disuntik itu kurang lebih 170-180 juta. Butuh berapa bulan, ini memerlukan kerja keras kita semuanya," tutur dia.
• Cara Buat Kartu Keluarga Sejahtara, Syarat Bansos Rp 500 Ribu, LINK Cek cekbansos.siks.kemsos.go.id
• IKUTI Survei Evaluasi Kartu Prakerja, Ada Insentif, Cek Dashboard, Kabar Baik Bagi yang Belum Lolos
• Kakak Ipar Ungkap Dugaan Fitnah Rizki DA terhadap Nadya, Ridho DA: Dia yang Cari Panggung, Biar Aja
• GRATIS Link Download Film G30S/PKI dan Link Nonton Streaming Film G30S PKI di TV One Malam Ini
Jokowi pun meminta para pelaku usaha mikro untuk bertahan sampai vaksin tersedia dan keadaan akan kembali normal.
Jokowi mengaku tahu persis sulitnya para pengusaha di masa pandemi Covid-19 ini.
Kesulitan tak hanya dialami oleh para pengusaha mikro kecil, namun juga menengah dan besar.
"Termasuk negara juga sama. Tak hanya Indonesia tapi 215 negara mengalami kondisi yang sama," kata Jokowi.
Guna membantu para pelaku usaha mikro yang terdampak pandemi, pemerintah pun memberikan bantuan modal Rp 2,4 juta.
Para pengusaha mikro yang hadir di Istana menerima langsung bantuan itu dalam bentuk tunai.
Sementara jutaan pengusaha mikro lainnya juga mendapat bantuan tersebut dengan ditransfer langsung ke rekening.
"Kita harapkan dengan tambahan bantuan modal kerja ini, Bapak Ibu bisa bertahan, jangan sampai ada yang tutup," ujar Jokowi.
Adapun vaksin yang dijanjikan Jokowi saat ini masih dalam tahap uji klinis. Indonesia menempuh dua jalur dalam mendapatkan vaksin Covid-19.
Untuk jangka pendek, Indonesia bekerja sama dengan perusahaan medis asal Cina, Sinovac, dan G42 yang berpusat di Uni Emirat Arab.
Vaksin dari Sinovac kini tengah dilakukan uji klinis tahap ketiga di Bandung, Jawa Barat.
• Nasib Tenaga Kesehatan di Surabaya, Dilempar Kotoran Saat Jemput Pasien, Jajaran Risma Angkat Bicara
Sedangkan vaksin dari G42 tengah menjalani uji klinis tahap ketiga di Uni Emirat Arab
Indonesia juga mengembangkan vaksin merah putih yang programnya dijalankan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Saat ini Vaksin Merah Putih baru dalam tahap pengembangan awal dan belum dilakukan uji klinis.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkes: Prioritas Vaksin Covid-19 untuk Tenaga Medis dan Pekerja Berusia 18-25 Tahun", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/10/01/10594271/menkes-prioritas-vaksin-covid-19-untuk-tenaga-medis-dan-pekerja-berusia-18?page=all#page2.