Terjawab, Ambulans yang Viral Ditembak Gas Air Mata Polisi, Terkuak Isi & Nasib 4 Orang di Dalamnya
Terjawab, ambulans yang viral ditembak gas air mata polisi, terkuak isi & nasib 4 orang di dalamnya
TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab, ambulans yang viral ditembak gas air mata polisi, terkuak isi & nasib 4 orang di dalamnya.
Aksi polisi mengejar dan menembak ambulans di lokasi demonstrasi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, viral di media sosial.
Akhirnya, Polda Metro Jaya pun membeber lokasi kejadian, isi, maupun orang di dalam ambulans tersebut.
Sebelumnya, politikus Gerindra Fadli Zon turut mengomentari video viral soal ambulans ini.
Polda Metro Jaya menangkap sedikitnya 1.377 orang dalam aksi unjuk rasayang berujung kericuhan menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020) lalu.
Dari pemeriksaan sementara, polisi menemukan modus baru yang dipakai para perusuh, yakni dengan memanfaatkan mobil ambulans untuk mengantar dukungan logistik untuk para pendemo.
Baca juga: Kepada Khofifah & Buruh, Mahfud MD Bocorkan UU Cipta Kerja Bisa Diubah, Kesempatan Terbuka, Ada Cara
Baca juga: Update Liga Italia, Napoli Kalah WO, Tim Asuhan Gattuso Dapat Sanksi Berlipat Tolak Lawan Juventus
Baca juga: Celana Dalam Bekas Pakai Dinar Candy Laku Lagi, Harga Turun Jauh, Bonus Lihat Langsung Saat Dilepas
Baca juga: Isi WhatsApp Pentolan KAMI Jadi Bukti Polisi, Eks Panglima TNI Tak Tinggal Diam: Sering Terjadi
”Semua masih kita dalami. Tetapi memang dropping makanannya ada.
Ada kendaraan-kendaraan yang sudah kita deteksi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (14/10).
"Ini modus baru lagi sekarang, ada yang menggunakan ambulans yang bebas bergerak, ada juga kendaraan pribadi sudah kita deteksi semua, kita dalami," ucap Yusri.
Yusri menjelaskan, kendaraan pribadi hingga ambulans itu tidak hanya menyiapkan makanan bagi para pendemo.
Sejumlah kendaraan bahkan terlihat mempersiapkan alat seperti batu untuk massa rusuh saat demonstrasi kemarin.
"Mereka menyiapkan makanan semuanya. Bahkan ada indikasi menyiapkan alat-alat batu untuk demonstrasi, pelemparan-pelemparan," ujar Yusri.
Salah satu ambulans yang terindikasi membawa batu dan logistik untuk pedemo itu ditemukan di daerah Menteng, Jakarta Pusat.
Video penangkapan ambulans itu bahkan sempat viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 23 detik itu terlihat sebuah mobil ambulans yang berada di lokasi unjuk rasa penolakan UU Ciptaker ditembaki oleh anggota polisi dengan menggunakan gas air mata.