Prabowo Sebut Demo UU Cipta Kerja Dibiayai Asing, Gerindra Luruskan Pernyataan: Berdasarkan Keilmuan

Juru Bicara Gerindra Habiburokhman meluruskan pernyataan Ketua Umum Prabowo Subianto yang menyebut unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja didalangi asing

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Prabowo Subianto 

TRIBUNKALTIM.CO - Prabowo Subianto menyebut aksi demo menolak UU Cipta Kerja dibiayai asing. 

Juru Bicara Partai Gerindra Habiburokhman pun meluruskan pernyataan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja didalangi pihak asing.

Menurut Habiburokhman, hal itu disampaikan Prabowo berdasarkan ilmu strategi keamanan bahwa di setiap aksi demonstrasi ada pihak yang berusaha memanfaatkan.

Baca juga: NEWS VIDEO Soal UU Cipta Kerja, Moeldoko: Presiden Tak Takut Ambil Risiko

Baca juga: Hanya Ditemui Stafsus, BEM SI akan Kembali Gelar Demo Tolak UU Cipta Kerja, Usung #MosiTidakPercaya

Baca juga: Lengserkan Jokowi Lewat Demo Tolak UU Cipta Kerja? PDIP: Mimpi di Siang Bolong! DPR Masih Solid

Baca juga: NEWS VIDEO Viral Mahasiswi Diputus Pacar karena Ikut Demo UU Cipta Kerja

Namun demikian, Prabowo tetap meyakini bahwa ada mahasiswa dan buruh yang benar-benar membela rakyat ketika aksi kemarin.

"Yang disampaikan secara utuh oleh Pak Prabowo kurang lebih begini, mahasiswa dan buruh memang benar banyak yang idealis membela buruh, membela rakyat waktu demo kemarin, sebagian besar itu.

Tapi ada elemen-elemen, anasir-anasir yang memanfaatkan situasi," kata Habiburokhman dalam sebuah diskusi virtual, Minggu (18/10/2020).

"Nah, logikanya Pak Prabowo kan beliau pikirannya soal strategi keamanan, hal-hal seperti itu dalam keilmuan beliau itu nggak ada yang genuine, pasti ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini," tuturnya.

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Hanya ditemui Staf Khusus Presiden, BEM SI akan kembali menggelar demo tolak UU Cipta Kerja dengan mengusung aksi #MosiTidakPercaya
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020). Hanya ditemui Staf Khusus Presiden, BEM SI akan kembali menggelar demo tolak UU Cipta Kerja dengan mengusung aksi #MosiTidakPercaya (Tribunnews/Jeprima)

Habiburokhman menyebutkan, pemanfaatan aksi demonstrasi oleh pihak tertentu adalah hal yang umum.

Apalagi, Indonesia merupakan negara besar yang mana banyak pihak berkepentingan.

Jika Indonesia lemah, maka pihak asing dapat mengambil keuntungan.

Oleh karenanya, menurut Habiburokhman, pernyataan Prabowo adalah hal yang wajar.

Terlebih, Prabowo berlatar belakang militer yang sangat mempelajari strategi-strategi tersebut.

Baca juga: LOGIN www.depkop.go.id Cara dan Syarat Dapat BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Masih Ada untuk 3 Juta Pengusaha

Baca juga: Cara Cek Bantuan UMKM Cair, Simak Syarat dan Ketentuan Daftar Banpres Produktif Dapat Rp 2,4 Juta

Baca juga: Kalahkan Inter Milan, Pioli Bocorkan Ada 4 Tim Belanja Pemain Lebih Baik dari AC Milan di Serie A

Baca juga: Gatot Nurmantyo Mengaku ke Karni Ilyas Ingin Banget Ketemu Jokowi, Bagaimana Tanggapan Presiden?

"Sangat wajar kalau menurut logika tersebut Pak Prabowo mengatakan ini pasti ada pihak asing yang mau Indonesia lemah, yang mau memanfaatkan situasi ini. Kalau Indonesia lemah mereka bisa ambil keuntungan," ujar Habiburokhman.

"Logikanya seperti itu berdasarkan kajian kajian keilmuan strategi. Biasa kalau tentara kan ada, dari akademi mereka belajar sekali soal itu," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved