Saat itu ia mengalami penyumbatan pembuluh darah. Ki Seno pun diketahui telah merasakan nyeri sejak tiga hari sebelum meninggal dunia. Namun, pada 2 November 2020, ia masih sempat menggelar pentas wayang streaming.
Salah seorang sinden, Oriza menceritakan, siang hari di hari kepergiannya, sang dalang masih bercanda di grup Whats App.
"Di grup (WA) tadi siang masih gojekan (bercanda)," kata dia.
2. Kesakitan ketika bersepeda dan muntah
Manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo menjelaskan, sebelum meninggal dunia, Ki Seno sempat bersepeda pada Selasa (3/11/2020) petang. Tetapi di tengah perjalanan, Ki Seno kesakitan.
"Semalam habis bersepeda sama temannya orang sini, sesampainya di tengah jalan sudah berasa sakit sampai dijemput warga sini," ujar dia.
Ki Seno sempat beristirahat namun kondisinya tak kunjung membaik. Ia justru muntah-muntah. Sang istri dan warga pun mengantarnya ke RS PKU Muhammadiyah Gamping.
"Masuk UGD masih sadar, menunggu dokter spesialis jantung," tutur dia. Baca juga: Wafat di Usia 48 Tahun, Ini Profil Dalang Ki Seno Nugroho
3. Alami penyumbatan pembuluh darah di jantung
Gunawan Widagdo menjelaskan, tim Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah menyatakan Ki Seno mengalami penyumbatan darah di jantung sekitar 100 persen.
Kondisi itu membuat dalang yang kondang dengan pentas live streaming-nya tersebut tak bisa bertahan.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, Ki Seno sempat dipindahkan ke ICCU. Kembali muntah-muntah, kondisi Ki Seno kian memburuk. Ia kemudian dinyatakan meninggal dunia.
"Meninggal sekitar pukul 22.15 WIB," kata Gunawan.
4. Ingin diiringi gamelan jawa jika meninggal
Rupanya, sebelum meninggal dunia, Ki Seno sempat menyampaikan wasiatnya. Permintaan tersebut pernah diungkapkan Seno di tengah pentasnya.