TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan penghargaan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan kepada beberapa tokoh di Istana Negara, Rabu, (11/11/2020).
Dari 71 penerima Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan terdapat sejumlah orang yang tidak hadir, satu di antaranya Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo.
Refly Harun selaku Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menjelaskan tiga alasan utama Gatot Nurmantyo tidak menghadiri acara tersebut.
Alasan pertama adalah pemberian Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan ini dilakukan dalam suasana pandemi covid-19.
Baca juga: Andai Akhirnya Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin Gabung Partai Masyumi, Begini Sikap Ketua KE KAMI
Baca juga: PKS Tidak Merasa Tersaingi dengan Kehadiran Partai Masyumi, Ini Penjelasan Hidayat Nur Wahid
Baca juga: Deklarasi Partai Masyumi via Zoom, Amien Rais Hadir, Daftar Nama Calon Majelis Syuro Masyumi Reborn
Baca juga: Deklarasi Partai Masyumi Hari Ini, Siapa Saja Tokoh Masyumi Reborn? Ada Beberapa Petinggi KAMI
Menurutnya, Gatot tidak meragukan protokol kesehatan yang berlaku di Istana Negara.
Namun, ia menghargai para anggota TNI yang kini sedang berjuang melawan covid-19.
"Yang pertama suasana covid-19, iya bukan protokoler di Istana, tapi dia melihat bahwa saat ini prajurit-prajurit TNI sedang perang dan berjuang melawan covid-19."
"Dia merasa tidak elok kalau dia kemudian ke Istana sedangkan para prajurit berjuang di medan lain. Itu alasan yang dia sampaikan," ujarnya dilansir YouTube Kompas TV, Kamis (12/11/2020).
Kemudian alasan kedua adalah waktu pemberian tanda jasa ini tidak lazim.
Ia menjelaskan jika pemberian tanda jasa ini lazimnya dilakukan pada Agustus.
Namun, pada tahun ini dilakukan pada November.