Progres Terkini Pembangunan PLTA Kayan, Pemprov Kaltara Sebut Masih Menunggu Izin dari BKPM

Penulis: Amiruddin
Editor: Budi Susilo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saat berada di Tanjung Selor, Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kalimantan Utara (Kaltara), Taupan Majid, mengatakan masih menunggu terbitnya izin investasi, untuk melanjutkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan.. TRIBUNKALTIM.CO/AMIRUDDIN

"Jalan menuju Peso itu jalan kabupaten, makanya mereka menginginkan agar itu menjadi jalan nasional. Dengan begitu, bisa dibiayai oleh negara," katanya.

Pemprov Kaltara kata dia, hingga saat ini masih menunggu tindak lanjut, pasca kunjungan Deputi Kepala Staf Kepresidenan ke Peso.

Apalagi dalam kunjungan tersebut, juga ada pihak Waskita, selaku pihak berpengalaman dalam pembangunan konstruksi.

Baca Juga: Modal Mencegah Corona, Satgas Ingatkan Pegang Teguh Iman, Aman, dan Imun

Baca Juga: 60 Juta Orang di Indonesia akan Diberikan Vaksin Covid-19 Secara Gratis, Program dari Pemerintah

"Sampai sekarang kita masih menunggu informasi lanjutan, termasuk dari PT KHE selaku investor. Yang jelas, kita tetap optimis PLTA Kayan ini bisa segera dibangun, dan memenuhi kebutuhan listrik kita,'' ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltara, Ferdy Manurung Tanduklangi, mengatakan pembangunan PLTA Kayan terbagi dalam lima tahap.

PLTA Kayan I kapasitas 900 mega watt, PLTA Kayan II 1.200 mega watt, PLTA Kayan III 1.800 mega watt, PLTA Kayan IV 1.800 mega watt, dan PLTA Kayan V 3.300 mega watt.

Baca Juga: Berikut 3 Pesan Ustaz Abdul Somad Saat Safari Dakwah di Balikpapan

Baca Juga: Berikut Calon Penerima Vaksin Covid-19, Menkes Terawan Beberkan Kriteria yang Mendapatkan

"Kita optimis lima tahun ke depan PLTA Kayan I dengan kapasitas 900 mega watt, itu sudah selesai. Kalau secara total kapasitas PLTA Kayan itu sekitar 9.000 mega watt," ujarnya.

Ferdy menambahkan, pembangunan pembangkit listrik sangat diperlukan oleh suatu negara.

Pasalnya, kata dia, dalam dunia modern, listrik jadi episentrum dari semua roda perekonomian dan industri.

( TribunKaltara.com / Amiruddin )

Berita Terkini