"Dalam gerbong rotasi pertama akan ada lima jenderal bintang dua yang akan bersaing ketat untuk masuk menjadi Kepala BNN," tambahnya.
Dari lima jenderal bintang dua itu, kata Neta, IPW melihat hanya ada dua jenderal yang paling kuat sebagai calon Kepala BNN, yakni Irjen Agung Setya dan Irjen Petrus Golose.
"Agung adalah nama baru dalam bursa calon jenderal bintang tiga di Polri.
"Namanya muncul setelah Presiden Jokowi tertarik dengan program kerjanya selama menjadi Kapolda Riau," katanya.
"Sedangkan Petrus Golose adalah Kapolda paling lama menjabat dalam sejarah Polri.
"Petrus menjabat selama empat tahun lebih menjadi Kapolda Bali," tambah dja.
Neta mengatakan beberapa waktu lalu Petrus dimutasi dalam rangka persiapan jabatan di luar Polri.
Namanya sempat disebut sebut sebagai calon kuat Kepala BNPT namun dia kalah bersaing dengan teman satu angkatannya, Boy Rafli.
"Tampilnya jenderal bintang dua menjadi Kepala BNN di awal Desember ini tentu memunculkan persaingan baru dalam bursa calon Kapolri," kata dia.
Sebab menurut Neta, selama ini dari 14 jenderal bintang tiga di Polri, hanya ada empat jenderal bintang tiga yang menjadi calon kuat untuk masuk bursa kapolri, yakni Wakapolri Gatot Edi, Kabareskrim Sigit, Kabaharkam Agus, dan Kepala BNPT Boy Rafli.
"Jika 1 Desember nanti ada bintang dua yang masuk menjadi Kepala BNN, yang bersangkutan diperkirakan juga bakal meramaikan bursa calon Kapolri," tutup Neta.
Bursa calon Kapolri
Bursa calon kepala Kepolisian Republik Indonesia ( Kapolri) makin menghangat seiring dengan akan segera berakhirnya masa jabatan Jenderal Pol Idham Azis karena memasuki masa pensiun.
Sejumlah nama kini mengemuka.
Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia ( Lemkapi) memprediksi Presiden Joko Widodo ( Jokowi) akan kembali menunjuk calon tunggal Kapolri pengganti Idham Azis yang diberikan kepada DPR RI.