TRIBUNKALTIM.CO - Masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia pertanyakan program Desa Terang Benderang PLN.
Lantaran sedikitnya 55 desa di Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara sampai saat ini masih belum dialiri listrik, Sabtu (02/01/2021).
Ada 5 kecamatan yang tersebar di wilayah Krayan, di antaranya Krayan Induk, Krayan Barat, Krayan Tengah, Krayan Selatan, dan Krayan Timur.
Dari 5 kecamatan, baru Kecamatan Krayan Selatan yang seratus persen dialiri listrik, ada sekira 13 desa di sana.
Sementara itu, 55 desa yang tersebar di 4 kecamatan lainnya sama sekali belum dialiri listrik sama sekali.
Camat Krayan Induk, Haberly mengatakan, ia sudah beberapa kali mengajukan pengembangan jaringan listrik kepada pemerintah daerah bahkan pembangunan pembangkit listrik sendiri di beberapa tempat yang letaknya cukup jauh dari pusat layanan.
Namun, hingga hari ini ia tak menerima tanda-tanda apapun di wilayahnya.
Baca juga: Suplai BBM Langka di Krayan Nunukan Kaltara, Pertamina: Pasok 2 Kali Lipat di Natal dan Tahun Baru
Baca juga: BBM Langka di Krayan Nunukan, Ketua DPRD Kaltara akan Tindaklanjuti ke Dinas Terkait
Baca juga: BBM Seharga Rp 35 Ribu Diburu, Warga Krayan di Nunukan Harus Antre Berjam-jam Cuma Dapat 3 Liter
Baca juga: Mulai Hari Ini Operasi Lilin Krayan Digelar, Fokus Utama Penegakan Protokol Kesehatan
"Program Desa Terang Benderang inikan program PLN, bahkan Bupati sebelumnya juga sempat katakan akan berlanjut. Tapi sampai sekarang tidak ada.
Mungkin persoalan anggaran kita maklumi, tapi saya berharap tahun ini semua desa di Krayan bisa terang benderang seperti nama programnya," kata Haberly kepada TribunKaltara.com, melalui telepon seluler, pukul 10.00 Wita.
Menurut Haberly, dari 23 desa di wilayah kerjanya, masih ada 10 desa yang belum terlayani aliran listrik.
Kendati demikian, dari 10 desa, 2 desa diantaranya harus memiliki pembangkit listrik sendiri.
Lantaran, jarak tempuh dari mesin PLN ke lokasi desa Pa Padi sekira 14 kilometer.
Sehingga, kalau hanya pengembangan jaringan listrik saja untuk dua desa tersebut tentu membutuhkan kos yang terbilang besar.
"Ada 2 desa di wilayah Pa Padi termasuk desa Cinlap itu harus pembangunan listrik sendiri.
Lebih efisien ketimbang hanya pengembangan jaringan listrik saja.