Virus Corona
Kabar Mengejutkan PB IDI Beber Indonesia di Puncak Penularan Covid-19, Kematian Nakes Tertinggi Asia
Ada kabar mengejutkan, PB IDI beber Indonesia di puncak penularan covid-19, kematian nakes 5 besar dunia
TRIBUNKALTIM.CO - Simak kabar mengejutkan, PB IDI beber Indonesia di puncak penularan covid-19, kematian nakes 5 besar dunia.
Diketahui, kasus Virus Corona di Tanah Air sudah menyentuh 750 ribu kasus lebih.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia ( PB IDI) pun meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Selain itu, angka kematian tenaga medis di Indonesia masuk 5 besar dunia dan kematian tenaga kesehatan ( nakes) yang tertinggi di Asia.
Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi membeberkan perkembangan terbaru tentang Virus Corona atau covid-19.
Menurutnya, risiko penularan covid-19 di Indonesia saat ini berada di titik tertinggi.
Baca juga: Mensos Blusukan, Geisz Chalifah Tak Tinggal Diam, Bocorkan Risma Jadi Pesaing Anies di Pilgub DKI
Baca juga: Tak Tinggal Diam, Akhirnya Fadli Zon Bantah Ponakan Prabowo Soal Gerindra Dukung FPI Dibubarkan
Baca juga: Lengkap, Hasil Survei Elektabilitas Parpol Terbaru, PDIP Merosot Gerindra Terjun Bebas, Didekati PSI
Baca juga: Terjawab, Ciri Konten FPI yang Tak Boleh Diakses & Disebarkan Dalam Maklumat Kapolri Idham Azis
Hal itu berdasarkan rasio pasien positif covid-19 saat ini berada di angka 29,4 persen.
"Kami mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat."
"Karena risiko penularan saat ini berada pada titik tertinggi."
"Di mana rasio positif covid-19 berada di angka 29,4 persen," ujar Adib dikutip dari siaran pers PB IDI, Sabtu (2/1/2021).
Adib menuturkan, situasi ini bisa menjadi tidak terkendali jika masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan 3M.
PB IDI juga mengingatkan kepada pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan agar memperhatikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis dan kesehatan.
Menurutnya, para tenaga medis harus diberikan tes rutin untuk mengetahui status kondisi kesehatan terkini mereka.
"Perlindungan bagi tenaga medis dan kesehatan ini adalah mutlak diperlukan karena dalam situasi masyarakat yang abai protokol kesehatan."
"Dan seharusnya berada di garda terdepan dalam penanganan pandemi ini."