Sriwijaya Air Hilang Kontak

Tragedi Sriwijaya Air, Nelayan Lihat Api dan Dengar Teriak Tolong, Warga: Ya Allah Suara Seperti Bom

Tragedi Sriwijaya Air SJ 182 menorehkan beragam pengakuan, tak terkecuali nelayan dan warga pulau di sekitar lokasi jatuhnya pesawat.

Kolase Tribun Kaltim
Detik-detik pesawat Sriwijaya Air jatuh di perairan Pulau Laki 

TRIBUNKALTIM.CO - Tragedi Sriwijaya Air SJ 182 menorehkan beragam pengakuan, tak terkecuali nelayan dan warga pulau di sekitar lokasi jatuhnya pesawat yang mengangkut 62 orang tersebut.

Dari penelusuran yang dihimpun, beberapa nelayan mengaku melihat kobaran api di laut, bahkan mendengar teriakan minta tolong. 

Sementara di darat, khususnya warga pulau, hampir sebagian besar mendengar dentuman keras.

Dentuman itu mengagetkan hingga membuat getar rumah penduduk, namun tak ada yang mengiwara awalnya bahw asuara tersebut berasal dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang menukik jatuh ke laut.

Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 26 Kali Muntahkan Lava Pijar Sejauh 900 Meter, Potensi Bahaya, Gunung Meletus?

Baca juga: KABAR GEMBIRA Jadwal Pencairan BLT UMKM hingga 31 Januari 2021, Cek Syaratnya, Login eform.bri.co.id

Baca juga: Ikatan Cinta Tamat? Arya Saloka Syuting dengan Aktor Berbeda, Amanda Manopo Dipaksa Bocorkan Kontrak

Baca juga: UPDATE Tubuh Korban Sriwijaya Air Tercerai Berai, Tangis Pilu Ibu Pramugari: Kamu Kuat Nak, Berenang

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Utara Jakarta, pada Sabtu (9/1).

Hari itu sekira pukul 14.40 WIB, ada warga Pulau Lancang yang mengaku mendengar suara menggelegar dan menggetarkan rumah penduduk pulau tersebut.

Penduduk Pulau Lancang mengaku kaget lantaran mendengar suara gelegar bagaikan petir besar terdengar di tengah hujan lebat, bahkan menggetarkan kaca-kaca di jendela rumah penduduk.

"Hari itu hujan campur angin kencang, tiba-tiba ada suara 'duar' terdengar keras sekali sampai rumah (kaca rumah) bergetar," kata Junaenah (40) warga Pulau Lancang, kepada ANTARA, Minggu petang.

Menurut Junaenah, kala itu, situasi tidak ada yang berbeda, ada masyarakat yang melaut, mencari rajungan (sejenis kepiting), dengan kebanyakan masyarakat berada di dalam rumahnya berlindung dari hujan.

"Pas dengar saya kaget: Ya Allah, suara apa itu, karena besar sekali seperti bom.

Tapi saya dan anak-anak tidak keluar karena saya kira hanya petir di tengah hujan," kata Junaenah yang jarak rumahnya dari bibir pantai hanya sekitar 200 meter tersebut.

Warga Pulau Lancang baru menduga bahwa suara tersebut berasal dari pesawat Sriwijaya Air yang jatuh pada pukul 16.00 WIB.

Baca juga: MAKIN SERU! Sinopsis Ikatan Cinta 11 Januari 2021, AL Bohongi Andin Soal Roy, Nino Pegang Bukti CCTV

Baca juga: Hasil Liga Italia: Dybala & McKennie Jadi Tumbal, Ronaldo Kunci Kemenangan Juventus, Dekati AC Milan

Saat itu Kementerian Perhubungan menginformasikan pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak tersebut hilang kontak di sekitar perairan Kepulauan Seribu.

Dugaan mereka semakin kuat setelah mendengar cerita dari warga lainnya yang baru pulang dari melaut.

Menurut para nelayan, suara menggelegar itu berasal dari sebuah pesawat yang mengalami kejadian nahas jatuh di antara tempat mereka dengan Pulau Laki yang tak berpenghuni.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved