Sriwijaya Air Hilang Kontak
Tragedi Sriwijaya Air, Nelayan Lihat Api dan Dengar Teriak Tolong, Warga: Ya Allah Suara Seperti Bom
Tragedi Sriwijaya Air SJ 182 menorehkan beragam pengakuan, tak terkecuali nelayan dan warga pulau di sekitar lokasi jatuhnya pesawat.
"Nelayan yang baru pulang mengabari bahwa di sana (perairan Pulau Lancang-Pulau Laki) ada pesawat yang jatuh. Saya langsung ingat oh mungkin itu yang siang tadi (saat hujan) saya kira petir sangat besar," ucap Marsu, Ketua RT 001/RW 001 Pulau Lancang.
Marsu menyebutkan, seketika mendapatkan kabar tersebut, banyak warga Pulau Lancang yang dikerahkan untuk melakukan pencarian dan evakuasi di lokasi jatuhnya pesawat SJ-182.
"Akhirnya pihak berwenang di sini berinisiatif untuk mengumpulkan warga dan melakukan pencarian sebisanya sampai dihentikan sekitar pukul 21.00 WIB," sambung Marsu.
Baca juga: BAIM WONG KEMBALI, Bagi-bagi Uang dan Motor di Indonesia Giveaway, Streaming Trans 7 Malam Ini
Baca juga: NEWS VIDEO Dybala & McKennie Jadi Tumbal, Ronaldo Kunci Kemenangan Juventus, Dekati AC Milan
Melansir dari Antaranews.com, seorang nelayan rajungan di sekitar perairan Pulau Lancang-Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Hendrik Mulyadi menjadi saksi kunci kejadian nahas pada Sabtu siang tersebut.
Saat kejadian nahas tersebut, Hendrik berada di lokasi yang diduga kuat menjadi lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Saat itu, Hendrik bersama dua rekannya yang merupakan ABK di kapal pencari rajungannya.
"Saat itu hujan cukup besar (kemungkinan berkabut), dan kami bertiga di tengah laut sedang konsentrasi mengambil bubu (alat penangkap rajungan), tiba-tiba ada seperti kilat ke arah air disusul dentuman keras, puing berterbangan sama air (ombaknya) tinggi sekali, untung kapal saya enggak apa-apa," kata pria 30 tahun itu dalam perbincangannya dengan Antara di Pulau Lancang.
Setelah rangkaian kejadian yang berlangsung di kurang dua menit tersebut, Hendrik mengaku dirinya dan dua rekannya tidak bisa melakukan apa-apa.
Nelayan Lihat Kobaran Api
Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi, menjelaskan, ia mendapatkan informasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak, Sabtu (9/1/2020), dari nelayan yang sedang melaut di sekitar Kapulauan Seribu.
Nelayan yang melihat pesawat jatuh itu lantas melaporkan ke kelurahan.
"Katanya, ada nelayan yang sempat melihat pesawat jatuh dan teriak meminta tolong," kaya Junaedi.
Nelayan tersebut juga sempat melihat ada api yang berkobar.
"Kata orang kelurahan laporan dari nelayan, dari nelayan bubu itu teriak minta tolong katanya ada api," kata Junaedi saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Sabtu (9/1/2020).
Junaedi menambahkan, pesawat tersebut dikabarkan jatuh di perairan Pulau Laki.