Berita Nasional Terkini

Setelah Disidak Risma, Anies Baswedan Langsung Sulap Kolong Jembatan di Pegangsaan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

Ia melanjutkan, tujuan blusukan yang dilakukan Mensos adalah untuk melakukan pemetaan masalah sosial dan melihat langsung kebutuhan dari PPKS.

Hal ini, kata dia, diperlukan agar Kemensos dapat mencarikan solusi dari masalah-masalah yang dialami para PPKS.

Dimasukkan Risma ke Balai Rehabilitasi, Pemulung Merasa Tidak Bebas

Kastubi, pemulung yang ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini, mengaku tak betah tinggal di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur Bekasi.

Pria 69 tahun ini tak betah lantaran terbiasa beraktivitas di luar ruangan.

Adapun selama berhari-hari di balai, dia minim melakukan aktivitas.

"Ya kalau pesan saya kalau tugas, tugaslah yang bagus. Kalau orang dikurung-kurung begini kurang bebas, kemerdekaan itu hilang. Biasa di jalan sih ya," kata Kastubi, Kamis (7/1/2021).

Kastubi mengaku sudah bertahun-tahun menggeluti profesi pemulung.

Dia biasa beraktivitas di sekitar Pasar Baru Jakarta Pusat.

Penghasilannya tak pasti. Dia biasa mengantongi uang Rp 9.000 hingga Rp 50.000 per hari.

"Kalau kita lagi bawa karung gini datang orang-orang dermawan bawa mobil ngasih Rp 20.000, kadang Rp 50.000," jelas Kastubi.

Uang itu dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Kastubi.

Dia tak perlu memikirkan perut anak istri karena memang dia sendirian di Jakarta.

Kastubi yang rambutnya sudah dipangkas oleh petugas menceritakan detik-detik pertemuannya dengan Menteri Risma pada Senin (4/1/2021).

Mulanya, Kastubi mengaku sedang tidur di pinggir jalan kawasan Pasar Baru. Ketika sedang tertidur, dia dibuat kaget oleh rombongan mobil yang datang mendekat.

"Dia (Risma) bilang, 'Sudah Pak, tinggal di rumah saya saja'. Ternyata rumahnya di sini (balai)," kata Kastubi.

Pria asli Lampung ini akhirnya dibawa ke balai bersama beberapa penyandang masalah kesejahteraan sosial ( PMKS) lainya.

Hingga kini, Kastubi masih berada di balai sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

Sebelumnya, Kastubi sempat jadi perbincangan warganet setelah ditemui Risma.

Belakangan muncul isu bahwa Kastubi bukanlah pemulung, melainkan seorang penjual poster lukisan Presiden Soekarno.

Isu itu diunggah akun Twitter @Andhy_SP211, beberapa hari lalu. "Gembel ternyata bisa menjadi profesi yg menguntungkan,bisa ikut Drakor tanpa casting pastiny.." kata dia.

Akun tersebut juga mengunggah komentar akun Adhe Idol.

"Kalau yg menghadap ke depan atau yg rambutnya putih/ubanan kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno Menang dia orang PDIP. Lokasi jualanya jln Minang kabau Manggarai, selain itu dia juga jualan kelapa muda. Terciduk juga,” demikian pernyataan Adhe Idol.

Baca juga: Mahfud MD Angkat Bicara Polemik Siswi Dipaksa Berjilbab di Padang, Beber Peran NU dan Masyumi

Baca juga: Fakta Dibalik Baliho Viral SBY Jualan Nasi Goreng, Diposting Andi Arief, Gurih Tanpa Bahan Pengawet

Orang berbeda

Penelusuran Kompas.com, pedagang poster yang disebut dalam medsos adalah Doni BK (59). Saat ditemui, Doni mengaku menyayangkan adanya unggahan yang mengaitkan toko miliknya dengan pemulung yang ditemui Risma.

“Bahwasanya itu pemulung (gelandangan) itu berstatus jual bingkai itu tidak benar. Pedagang aslinya saya,” ujar Doni.

(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Anies Baswedan Tinjau Kolong Jembatan yang Disidak Risma, Ini Komentarnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bantah Rekayasa Blusukan, Risma: Saya Tidak Kenal Pemulung Bernama Kastubi" dan "Dimasukkan Risma ke Balai Rehabilitasi, Pemulung: Kemerdekaan Hilang".

Berita Terkini