Virus Corona di Paser

Dandim 0904/PSR Bakal Koordinasi dengan Pemkab Paser soal Lokasi Isolasi Terpusat Covid-19

Penulis: Syaifullah Ibrahim
Editor: Budi Susilo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PANDEMI CORONA - Dandim 0904/PSR Letkol Czi Widya Wijanarko, yang juga sebagai Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Menjalankan intruksi Pangdam VI/ Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto menginstruksikan kepada seluruh Komandan Kodim (Dandim).

Untuk segera menyiapkan tempat isolasi terpusat (Isoter) di daerah tugas masing-masing.

Langkah itu diambil sebagai antisipasi apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Ditambah saat ini 10 Kabupaten Kota di Kalimantan Timur, menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Baca juga: Jadwal RSUD Sepaku Penajam Paser Utara Siap Beroperasi, Bisa Melayani Pasien Covid-19

Selain itu, masyararakat yang menjalani Isolasi Mandiri (Isoman) dikhawatirkan tidak efektif.

Terlebih yang berada di gang sempit, padat penduduk dan jarak antar kamar berdekatan.

Sehingga diperlukan Isoter. Seperti halnya di Kabupaten Paser, sebelum menetapkan lokasi Isoter, Dandim 0904/PSR, Letkol Czi Widya Wijanarko, bakal berkoordinasi terlebih dulu dengan kepala daerah.

"Segera kami koordinasikan kepada pemerintah daerah untuk menyiapkan tempat Isoter," terangnya.

Baca juga: Pelaksanaan Test CPNS dan PPPK Paser Bakal Dilangsungkan di Gedung Bekapasitas 1.000 Orang

Ia menambahkan, saat conference melalui zoom meeting beberapa hari lalu bersama Pangdam VI/Mulawarman, juga dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra).

Pada kesempatan itu, lanjut Dandim 0904/PSR, Pemkab Paser mengarahkan untuk dapat memanfaatkan Hotel Kyrad Sadurengas sebagai tempat Isoter.

"Persyaratan tempat isoter itu harus dilengkapi dengan alat kesehatan, obat-obatan maupun nakes (tenaga kesehatan) harus sudah siap, termasuk ketersedian (tabung) oksigen dan ventilator," jelasnya.

Menurutnya, Isoter sangat dibutuhkan sebagai antisipasi membeludaknya kasus COVID-19.

Baca juga: PPKM Level 4 di Penajam Paser Utara, Calon Pasangan Suami Istri Wajib Sertakan Swab PCR

Serta, dikhawatirkan rumah sakit kewalahan, apalagi masyarakat yang terpapar, juga mengalami sakit komorbid, baik kategori sedang hingga berat.

"Kalau melemah di isolasi, dikhawatirkan nantinya justru akan berubah (kategori sakit) sedang atau berat semua, apabila sakit berat harus dirujuk ke rumah sakit di kota besar, yang selama ini kita ketahui sudah penuh semua," kata Widya.

Isolasi terpusat yang dimaksud, bukan hanya terfokus pada satu wilayah saja atau di pusat kota, melainkan juga terdapat di kecamatan-kecamatan.

Sejauh ini, pihaknya telah meminta Danramil untuk berkoordinasi dengan stakeholder, baik Camat dan Kapolsek. Kemudian menyurvei lokasi yang cocok untuk isolasi terpusat.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Penajam Paser Utara Baru 10,2 Persen

"Dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk melakukan hal itu," dingkat Dandim 0904/PSR.

Dikemukakan Dandim 0904/PSR, Saat ini TNI menggunakan dua strategi baru untuk melakukan tracing, di antaranya, tracer digital dan tracer lapangan.

Pola kerja tracer digital itu yaitu, Babinsa melakukan wawancara via aplikasi percakapan kepada warga yang kontak erat dengan pasien Covid-19, jika didapati kendala diminta untuk menuju lokasi Isoman, khususnya yang masuk tracing.

Hal itu juga menjadi keharusan bagi Babinsa melakukan tracing, guna mengantisipasi semakin merebaknya kasus Covid-19.

Baca juga: Masuk PPKM Level 3, Satgas Covid-19 Paser Bakal Optimalkan Posko Penanganan di Tingkat Desa

"Begitu ada yang terpapar, segera melakukan tracing yang kontak erat," tuturnya.

Kemudian didapati positif, dicek dulu apakah bisa cukup isoman di rumah.

"Jikalau tak bisa, mau tak mau harus ditempatkan di isolasi terpusat," pungkasnya. (*)

Berita Terkini