Berita Nasional Terkini
TNPB Tuding Militer Indonesia Sengaja Hilangkan Kaki Pimpinan KKB Papua Hingga Tewas
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua menuding aparat keamanan Indonesia sengaja memotong salah satu kaki pentolan KKB Papua
TRIBUNKALTIM.CO - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua menuding aparat keamanan Indonesia sengaja memotong salah satu kaki pentolan KKB Papua, hingga mengakibatkan meninggal dunia.
Hal itu diungkapkan juru bicara Tentara Nasional Papua Barat ( TNPB) Sebby Sambom.
Pihaknya menuding militer Indonesia membunuh salah satu pimpinan KKB Papua, Senat Soll saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Senat Soll dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura setelah menjalani amputasi di kakinya.
Menurut Sebby, Senat Soll alias Anias Yalak dibunuh secara tidak terhormat oleh pihak militer Indonesia.
Kondisi kesehatannya sebagai tahanan politik juga tidak dijamin, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum di pengadilan.
Baca juga: Usai 2 Hari Berturut-turut Serang Pos Keamanan, TNI-Polri Pukul Mundur KKB Papua, 1 Teroris Tewas
Baca juga: Demi Tumpas KKB Papua, KSAD Jenderal Andika Perkasa Lakukan Perubahan di Jajaran TNI
Baca juga: Geram! KSAD Jenderal Andika Perkasa Lakukan Perubahan, TNI Bakal Buat KKB Papua Tak Berkutik
Menurutnya, Senat membelot dari kesatuan TNI ke TPNPB bukan baru kali ini.
Namun, telah mengikuti jejak pendahulunya.
“Terima kasih untuk jasa dan perjuangannya demi rakyat Papua. Senat Soll bukan baru pertama bergabung dengan TPNPB, tetapi banyak pendahulu sampai sekarang, banyak yang bergabung dari kesatuan TNI Polri ke TPNPB itu banyak,” kata Sebby, seperti dilansir dari TribunTimur.com berjudul Pimpinan KKB Tewas, OPM Tuding Militer Indonesia Sengaja Potong Kakinya, Ini Penjelasan Polisi.
Menurutnya, pembunuhan terhadap Senat Soll melanggar hukum internasional.
Kata Sambom, pihaknya telah mengetahui beberapa hari lalui melalui PIS atau Papua Intelligent Service yang melaporkan jika kondisi Senat Soll di rumah sakit Bhayangkara, Jayapura Papua, dalam keadaan buruk.
“Dia (Senat Soll) ditahan sebagai tawanan perang berarti ia harus diadili, dibuktikan di pengadilan bukan diracuni dengan potong kaki.
Baca juga: Kelompok Lamek Taplo Beraksi Lagi, 2 Polisi Jadi Korban KKB Papua, Satgas Nemangkawi Kuasai Kiwirok
Ini sama dengan mereka (aparat keamanan Indonesia) bunuh Dani Kogoya. Jadi ini cara Indonesia paling biadab.
Karena kami menyerukan kepada rakyat Papua, dan mendesak kepada dunia internasional, PBB untuk tidak tinggal diam karena pembunuhan tidak terhormat dan tidak menunjukkan kejantanan dari pada TNI Polri.
Potong kaki dan diracuni ini cara tidak hormat, ini genosida,” tegas Jubir TPNPB.