Berita Berau Terkini

DPRD Berau Sebut Pemkab Belum Siap Fasilitasi Jalur Alternatif jika Jembatan Sambaliung Ditutup

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hingga memasuki penghujung tahun 2022, akses Jembatan Sambaliung belum juga dilakukan penutupan. TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dengan jadwal penutupan Jembatan Sambaliung yang terus ditunda, Ketua DPRD Berau, Madri Pani menganggap Pemkab Berau belum siap memfasilitasi jalur alternatif masyarakat selama jembatan ditutup.

Pasalnya dari wacana awal dilakukan penutupan pada Agustus lalu, namun hingga Desember belum ada tanda-tanda akan ditutup.

Ketidakseriusan Pemkab Berau tentu memberi beban tersendiri bagi masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang sudah melakukan persiapan, mulai dari cari sewaan area Tanjung Redeb, maupun pindah usaha.

“Janganlah beri informasi ke masyarakat tidak benar. Kasihan masyarakat,” ucapnya kepada TribunKaltim.co, Senin (5/12/2022).

Bahkan informasi terbaru penutupan Jembatan Sambaliung pada 1 Desember 2022 kembali ditunda, menurut Madri Pani, ini bukti tidak konsistennya pemerintah dalam menentukan sikap.

Baca juga: Ketua DPRD Berau Desak Pembangunan Jembatan Kelay, Jadi Opsi jika Terjadi Hal yang Tak Diinginkan

Jika memang tidak siap, seharusnya diomongkan sejak awal. Sehingga masyarakat tidak bingung dengan edaran yang dikeluarkan.

“Sudah terlalu banyak penundaan dengan berbagai alasan,” tuturnya.

Bahkan, sosialisasi penutupan Jembatan Sambaliung, menurut Madri Pani, sudah dilakukan sejak Agustus lalu, dengan melibatkan langsung Mantan Ketua DPRD Kaltim, Makmur HAPK, namun hingga kini hasil sosialisasi tersebut belum juga diterapkan.

“Sudah beberapa kali sosialisasi, dipantau, tapi belum ada aksi penutupan,” tuturnya.

Baca juga: Bupati Berau Ingin Berau Coal Bantu Siapkan LCT Saat Perbaikan Jembatan Sambaliung

Ia mengingatkan Pemkab Berau, dengan besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp 3,5 triliun, Pemkab sudah bisa anggarkan pembangunan Jembatan Kelay III tahap pertama.

“Rp 200 juta untuk tahap pertama Jembatan Kelay III, daripada memusingkan Jembatan Sambaliung,” katanya.

Ia mengungkapkan, dengan terbangunnya Jembatan Kelay III, ada opsi bagi masyarakat, jika jembatan tersebut ditutup.

Bukannya, Jembatan Kelay III sejak 6 tahun lalu sudah direncanakan dan menggunakan anggaran juga, seharusnya sudah berjalan.

Baca juga: Jembatan Sambaliung di Berau Tak Jadi Ditutup per 1 Desember 2022

Menurutnya, jika pembangunan Jembatan Kelay III dilakukan bertahap, tidak memusingkan masyarakat jika Jembatan Sambaliung dilakukan penutupan.

Dengan tertundanya pembangunan jembatan, tentu merugikan banyak kampung yang berada di lima kecamatan.

“Jika pun dibangun Jembatan Sambaliung, perlu diuji tahan berapa lama, dan sebagainya. jadi tidak fokus ke jembatan tersebut saja. Saya juga sudah ketuk itu untuk Jembatan Kelay,” ucapnya. (*)

Berita Terkini