Berita Bontang Terkini

DPRD Bontang Sesalkan Alokasi DAK dan Bankeu Tidak Diproritaskan untuk Penanganan Banjir

Pemkot Bontang mendapat suntikan dana dari pemerintah pusat dan Pemprov Kaltim untuk 2023. DAK yang diterima dari pemerintah pusat Rp 81 Miliar.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
ILUSTRASI - Banjir yang melanda Kota Bontang beberapa waktu lalu. (TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN) 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pemkot Bontang kembali mendapat suntikan dana dari pemerintah pusat dan Pemprov Kaltim untuk 2023.

Kali ini Dana Alakokasi Khusus (DAK) yang diterima dari pemerintah pusat sebesar Rp 81 miliar.

Sementara bantuan keuangan (Bankeu) Pemprov Kaltim sebanyak Rp  58,8 miliar.

Data bantuan dana itu dihimpun Komisi II DPRD Bontabg usai menggelar rapat bersama Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dan Bapelitbang.

Baca juga: Harga Beras di Pasar Bontang Naik Pasca Perayaan Natal dan Tahun Baru

“Kalau APBD kita tembus Rp 1,8 triliun,” terang Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam saat dikonfirmasi, Rabu (11/1/2023).

Namun besarnya nilai alokasi anggaran itu, tak satupun ada yang menyasar kegiatan penanggulangan banjir.

Bankeu misalnya, pendanaannya terfokus pada perbaikan jalan. Mulai dari Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Urip Sumoharjo.

Kedua akses ini justru mengarah ke kawasan industri. Di tambah pemulusan Jalan Damai dan pembangunan jembatan di Jalan Pontianak.

Baca juga: Satu Motor Gerobak Bakso di Bontang Terbakar di Pinggir Jalan Selamat Riyadi

“Dari besarnya anggaran itu, disayangkan tidak untuk banjir satu rupiah pun,” sebutnya.

Sejatinya pemkot telah mengajukan bantuan Rp 800 miliar untuk seluruh kegiatan di Bontang.

Termasuk Rp 400 miliar untuk penanganan banjir. Tetap dari semua usulan, justru yang diakomodir kegiatan yang berkaitan dengan pemulusan jalan.

“Yang untuk banjir tidak disetujui. Ini kurang kordinasi sebenarnya,” ungkap Rustam.

Baca juga: Meminimalisir Kecelakaan, Satlantas Polresta Samarinda Sidak Truk Parkir Sembarangan di Badan Jalan

Dirinya menilai, kegaiatan penurapan sungai masih sangat diperlukan di Bontang. Sehingga air tidak meluap ketika debit dari hulu tinggi.

Belum lagi perlunya pelebaran kapasitas drainase. Tujuannya agar sungai dapat menampung debit air hujan.

“Penangan banjir ini sangat perlu, karena program prioritas pemerintahan saat ini,” tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved