TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Seakan sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Hal itu yang dirasakan Meli (32) ibu dari N, balita di Samarinda yang positif narkoba setelah meminum air bercampur sabu dari tetangganya.
Bagaimana tidak, sudah anak satu-satunya yang baru berusia tiga tahun menjadi korban tak bertanggungjawab oleh tetangganya sendiri, Meli juga harus mendengar tudingan menjadi pemakai narkoba.
"Buat makan saja saya susah. Bagaimana bisa saya punya pikiran mau pake sabu yang harganya mahal?," Ucap Meli kepada Tribunkaltim.co, Rabu (14/6/2023).
Ia pun sempat terpukul sebab ada isu yang mengatakan kemungkinan N telah sering tercekoki sabu dari air susu ibu (ASI) yang diminum atau dari dirinya.
Namun kembali ia menegaskan bahwa sejak lahir sang anak hanya mengonsumsi susu formula.
Baca juga: 6 Fakta Balita di Samarinda Dicekoki Sabu, Gigi Korban Diperiksa hingga Si R Hanya Direhabilitasi
"Saya kerja banting tulang karena saya orangtua tunggal. Walaupun susah, saya mau anak saya memiliki masa depan. Jadi tudingan saya menggunakan narkoba itu hanya fitnah," tegasnya.
Sebelumnya juga dari pengakuan tersangka, atau TR, yang memberikan air bercampur sabu itu, bahwa pada Selasa (6/6) lalu atau di hari kejadian, ibu korban sendiri yang datang untuk meminjam uang.
Namun lagi-lagi Meli membantah keras pengakuan tersangka itu.
Ia meyakinkan bahwa di hari itu, tepatnya Pukul 16.00 Wita dirinya terpaksa datang ke kediaman rekan kerjanya itu karena terus-terusan ditelfon dan dikirimi pesan oleh TR.
"Dari pagi dia (TR) sudah minta saya datang karena minta dicabutkan uban," bebernya.
Namun karena menganggap TR adalah rekan kerja dan akrab, dirinya akhirnya memenuhi permintaan itu setelah pekerjaan rumahnya selesai.
Baca juga: Viral Balita di Samarinda Positif Narkoba, Terungkap Inilah 5 Kasus Serupa yang Libatkan Anak-anak
Setibanya di sana, Meli langsung mencarikan rambut putih TR, sedangkan anaknya atau N asyik bermain di ruang tamu.
Tidak berselang lama N meminta minum.
Karena tak ingin bolak balik, Meli akhirnya memintakan air kepada sang tuan rumah, yakni TR.
"Dia langsung ambil air yang ada di bawah meja. Saya tidak ada pikiran apa-apa karena dia teman saya, jadi langsung meminumkan air itu kepada anak saya," jelasnya.
Malam harinya, N mulai menunjukan gelagat tak biasa. Seperti terus mengoceh, tak mau makan, minum ataupun tidur.
Meli yang awalnya mengira anaknya kerasukan pun menanyakan perihal air yang diberikan oleh tetangganya itu.
Namun secara mendadak TR tak lagi menjawab pesan dan memblokir kontaknya.
Baca juga: Perempuan yang Berikan Air Bercampur Sabu kepada Balita di Samarinda Terancam 10 Tahun Penjara
Setelah kasus ini bergulir, TR akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan di Mapolresta Samarinda.
Pewarta inipun mencoba mendatangi kediaman korban dan pelaku yang berada di kawasan Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Kota.
Di sana para tetangga mengatakan bahwa Meli dan anaknya merupakan pribadi yang hangat.
Yuliana (36), yang tinggal tepat di samping rumah korban menjelaskan, sehari-harinya ibu dari N bekerja sebagai karyawan di salah satu warung makan.
Selain itu untuk mendapatkan penghasilan tambahan, Meli juga menjual hasil kebun secara online.
"Kalau kerja, anaknya (N) pasti dibawa karena tidak ada yang menjaga," bebernya.
Baca juga: Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Harapkan Kampanye Donor Darah Jadi Gaya Hidup
Kemudian di hari N meminum air, mereka juga merasa heran sebab balita laki-laki itu terus mengoceh sendiri dan terdengar membongkar barang-barang hingga dua malam berturut-turut.
"Kami kira keteguran (kerasukan roh halus). Karena enam bulan mereka di sini, anak itu enggak pernah ribut seperti itu," jelasnya.
Sementara itu, Tasiman (45) yang merupakan ketua RT setempat mengatakan bahwa Meli dan anaknya memang merupakan pendatang yang belum terdaftar sebagai warga mereka.
Namun diketahui bahwa Meli merupakan pendatang dari Kota Balikpapan yang tinggal di salah satu kontrakan warganya.
Sementara untuk TR dan R, dikatakannya juga merupakan warga baru yang juga tak melapor telah tinggal di wilayah RT-nya.
"Tapi dari informasi warga sekitar, ibu itu (TR dan R) tertutup. Tapi kontrakannya selalu ramai didatangi orang-orang bermobil. Apalagi kalau malam," bebernya.
Baca juga: Fakta Balita di Samarinda Positif Narkoba, Botol Minum yang Diberi Tetangga Bekas Bong Isap Sabu
Sementara untuk perkembangan terkini N, saat ini tengah menjalani rehabilitasi di Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah Kota Samarinda per Senin (12/6/2023) lalu.
Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA) Kalimantan Timur Rina Zainun mengatakan bahwa dari perkembangan terkini, kondisi N terpantau stabil.
"Tapi memang masih menjalani observasi. Karena dari pihak balai rehabilitasi mengatakan secara fisik mungkin terlihat sehat, tapi belum tentu dengan psikisnya," singkat Rina Zainun. (*)