Pilpres 2024

Jawaban Airlangga Ketika Diminta untuk Dukung Prabowo, Kata Jusuf Kalla dan Tanggapan PKB

Editor: Amalia Husnul A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Airlangga Hartarto dalam pertemuan dengan DPD I Golkar. Jawaban Airlangga Hartarto ketika diminta untuk mendukung Prabowo. Kata Jusuf Kalla dan tanggapan PKB, yang sudah berkoalisi dengan Gerindra?

TRIBUNKALTIM.CO - Usai pertemuan di Bali, Minggu (30/7/2023), sebanyak 38 DPD I Golkar meminta agar mendukung Prabowo Subianto.

Permintaan DPD I  untuk medukung Prabowo Subianto dinilai Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto sebagai hal wajar, lalu bagaimana tanggapannya?

Sementara itu, Mantan Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla juga menyinggung kemungkinan Airlangga menjadi bakal cawapres, baik antara Ganjar maupun Prabowo.

Bagaimana tanggapan PKB yang sebelumnya sudah berkoalisi dengan Gerindra untuk mendukung Prabowo sebagai capres?

Namun, Jusuf Kalla mengingatkan soal kekuatan Golkar meski mengisi posisi cawapres yang merupakan orang kedua namun sebagai partai besar bisa meningkatkan suara.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla ingin Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024 Airlangga Hartarto bisa maju sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk Pemilu 2024.

Menurut Jusuf Kalla kemungkinan bagi Golkar adalah mengajukan bakal cawapres Partai Gerindra, Prabowo Subianto atau PDIP, Ganjar Pranowo. 

“Hanya antara (jadi bacawapres) Ganjar dan Prabowo.

Tapi, karena partai besar yang mempunyai juga kemampuan atau pun hak untuk meningkatkan suara nomor 1 apabila jadi wakil,” ujar Jusuf Kalla di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/7/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com. 

“Saya kira itu harapannya (Golkar) untuk masuk dalam cawapres.

(Meskipun) saya sendiri tidak terlibat, tidak mengetahui banyak isi negosiasi,” sambung dia.

Reaksi Airlangga

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai, dorongan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I Golkar agar partainya memberikan dukungan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden adalah hal yang wajar.

Baca juga: Kata Pengamat soal Jusuf Kalla yang Sebut Biaya Jadi Ketua Umum Golkar Rp 600 Juta, Untuk Apa Saja?

Airlangga menyatakan, dorongan-dorongan seperti itu selalu ada. Selain itu, dia menambahkan, terdapat tim yang sedang bekerja untuk menentukan arah koalisi.

"Ya tentu unsur dorongan-dorongan kan selalu ada, tapi tentu ada tim yang sedang bekerja," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Airlangga mengakui bahwa Golkar akan membuka pintu komunikasi dengan para bakal calon presiden yang sudah dideklarasikan oleh partai-partai politik.

Hal tersebut ia sampaikan ketika ditanya kemungkinan melunaknya sikap Golkar terkait pencalonan presiden dan wakil presiden.

Seperti diketahui, Golkar selama ini bersikukuh bahwa Airlangga mesti menjadi calon presiden atau wakil presiden sesuai amanat musyawarah nasional (munas) tahun 2019.

"Ya perlu dibicarakan lagi dengan calon-calon tiap partai," kata dia.

Menolak Munaslub

Airlangga pun menekankan bahwa Golkar kompak menolak adanya wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk mendongkel dirinya dari kursi ketua umum.

Ia mengatakan, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Golkar dan tokoh-tokoh senior Golkar sepakat agar tidak ada munaslub.

"Ya seluruh pengurus Golkar, DPD I menolak munaslub, jadi seluruh senior menolak munaslub," kata Airlangga.

Baca juga: Ketua DPD II Golkar Paser Nyatakan Tetap Dukung Airlangga Hartanto

Hal serupa juga disampaikan Jusuf Kalla.

Menurut Jusuf Kalla, saat ini internal Golkar harus solid dan mendukung kepemimpinan Airlangga.

Ia pun tak sepakat jika ada pihak yang menganggap Airlangga tak laku dijual atau bisa dipilih oleh masyarakat.

“Siapa sih yang bisa memastikan, siapa yang terpilih? Yang penting terpilih dalam artian legislatifnya atau eksekutifnya kalau kita bersatu,” ucap dia.

Kalla mengatakan, dirinya tak ingin Golkar menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk melengserkan Airlangga.

Sebab, menurutnya,partai beringin harus menunjukan kekompakan untuk bisa memenangkan Pemilu 2024.

“Saya sangat tidak setuju (munaslub), karena itu akan lebih menurunkan marwahnya Golkar,” tutur dia.

Tanggapan PKB

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda menilai, rencana bergabungnya Partai Golkar ke Partai Gerindra adalah hal biasa.

Dia menyampaikan hal ini menjawab pertanyaan soal dorongan DPD Partai Golkar agar Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mendukung bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto pada Pemilu 2024.

Baca juga: Teka-teki Dukungan Partai Golkar untuk Pilpres 2024: Pilih Dukung Prabowo Subianto/Ganjar Pranowo?

"Kalau Golkar gabung ke Gerindra itu tidak ada element surprise-nya, jadi biasa-biasa saja, tidak ada unsur kebaruan," kata Huda ditemui di Kantor DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2023).

"Teman-teman, tahu enggak? Elemen baru itu apa? Ya, PKB," ujar Ketua Komisi X DPR ini.

Sebelumnya, dalam diskusi talkshow bertajuk "Gus Imin Pilih Siapa?" di Kantor DPP PKB, Huda mengatakan, tidak akan ada efek tambahan bagi kemenangan Prabowo dan Gerindra, jika PAN dan Golkar bergabung.

Dengan catatan, PKB keluar dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"Saya sering sampaikan kalau ada partai misalnya PAN dan Golkar gabung, saya nyebutnya itu reuni 2014.

Dan tidak akan berefek apapun di mata saya bagi pemenangan di Pilpres 2024," kata dia.

"Nah diskusi ini yang sedang terus berlangsung antara kami dengan Gerindra, bahwa dari sekian banyak koalisi yang terbaik, menurut kita adalah PKB-Gerindra, sama-sama punya basis yang saling membutuhkan," ujarnya.

Pertemuan DPD I di Bali

Diberitakan sebelumnya, Airlangga bertemu dengan 38 ketua DPD I Golkar di Bali pada Minggu (30/7/2023).

Dalam pertemuan tersebut, beberapa DPD Golkar mendorong Airlangga untuk mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan berkoalisi dengan Gerindra.

"Di dalam diskusi santai dan informal sebagian besar suasana kebatinan, beberapa DPD 1 mendorong agar Golkar bisa berkoalisi dengan Gerindra," ujar Ketua DPD I Golkar Kalimantan Barat Maman Abdurahman.

Maman mengatakan, para DPD Golkar yang mendukung Prabowo beralasan Menteri Pertahanan tersebut pernah menjadi kader Golkar.

Kemudian, Golkar juga memiliki pengalaman mendukung Prabowo di Pemilihan Presiden 2014.

"Ditambah lagi, secara elektabilitas Pak Prabowo menurut kawan-kawan DPD 1 Golkar cukup mentereng dan signifikan," katanya.

Baca juga: Terjawab Sudah Golkar Dukung Siapa di Pilpres 2024? Lodewijk Ungkap Peluang Dukung Anies Baswedan

(*)

Update Pilpres 2024

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkini